Mataram (Kampung Media): Ancaman yang di lontarkan oleh empat pengurus DPC yaitu DPC Bima, Kota Bima, Dompu dan Lombok Barat yang mengadukan hasil Musda IKADIN NTB beberapa waktu lalu ke dewan Pimpinan Pusat (DPP) tidak menggetarkan Irpan Suriadiata sebagai ketua DPD IKADIN NTB terpilih.Lantaran Gugatan yang dilakukan oleh empat DPC ke DPP tersebut karena mosi tidak percaya terhadap hasil Musda serta dianggap abal-abal. Selain itu, tidak terakomodirnya hasil kesepakatan serta musyawarah mufakat dengan kandidat Syarif Lakuy yang mengundurkan diri sebelum pemilihan. (29/8/2021)
Menanggapi ancaman gugatan tersebut, Irpan yang terpilih secara aklamasi menanggapi santai, bahkan dirinya menegaskan bahwa struktur pengurus baru yang dibentuk oleh dirinya sudah dikonsultasikan kepada DPP.
“Yang saya lakukan itu sudah juga saya konsultasikan ke DPP. Mau gugat ke DPP silahkan gugat saja. Tidak apa apa,” jelas Doktor muda ini, Minggu (30/8) di Mataram.
Bahwa hasil hasil Musda itu tambahnya, diketok oleh pimpinan sidang dari kesepakatan peserta Musda. Hanya karena pihaknya tidak mau voting pada rapat tim formatur untuk menentukan pengurus baru di antaranya pada posisi sekretaris DPD.
“Karena saya tidak mau voting soal sekretaris yang mereka ajukan itu aja masalahnya. Kalau posisi sekretaris memang saya tolak itu dan ini tidak akan saya cabut,” tegasnya.
Irpan menjelaskan, bahwa pimpinan sidang itu juga dipimpin oleh pihak yang keberatan di antaranya Bion Hidayat, Jaidun sebagai ketua DPC Dompu dan Muhajirin ketua DPC Bima. Kemudian Munadi ketua DPC Lotim, serta Abdul Majid Sekretaris Kota Mataram.
“Kan mereka yang mengesahkan hasil Musda, masa mereka yang bilang abal abal,” katanya.
Pihaknya juga tidak pernah menganulir posisi Syarif Lakuy ditempatkan pada posisi Ketua Dewan Pembina hasil kesepakatan tersebut.
“Saya tidak pernah menganulir posisi Syarif Lakuy selaku Ketua Dewan Pembina dan saya membawa draf nama-nama yang diusulkan oleh DPC IKADIN. Draf itu kita buat untuk mempermudah proses rapat formatur. Posisinya tentu saja bisa berubah sesuai hasil rapat. Hanya saja yang saya tidak sepakati soal sekretaris yang diajukan oleh formatur dari DPC Dompu dan Bima ditambah Bion Hidayat,” jelasnya.
Pihaknya juga menanggapi santai soal ancaman kubu Bion Cs yang mau keluar dari IKADIN jika DPP tidak mengakomodir aspirasi mereka. “Kalau mau membekukan IKADIN dan keluar dari IKADIN juga saya tidak bisa larang, itu hak mereka masing-masing,” ujarnya santai.
Pihaknya menjelaskan, tugas formatur adalah membantu ketua terpilih untuk menyusun kepengurusan, itulah sebabnya pihaknya mengundang rapat. Namun katanya, tidak semua yang mereka usulkan harus dipenuhi. Pihaknya juga punya hak untuk menentukan komposisi kepengurusan.
“Kalau semua komposisi kepengurusan harus divoting ya sama saja artinya dengan yang nyusun pengurus itu tiga formatur itu. Karena kalau voting ya pasti 3 lawan 2,” jelasnya.
“Sekali lagi kalau saya mengatakan Syarif Lakuy itu saya anulir sebagai Ketua Dewan Pembina itu fitnah yang disampaikan ke pak Syarif oleh yang memberikan informasi, karena pak Syarif tidak mendengar langsung apa yang saya sampaikan dalam rapat formatur,” bantahnya.