Usai berkunjung ke UKM Bidang Konveksi, rombongan Kabid Pembinaan UKM Dra.Hj.Ari Yuliani,MM dan 2 Konsultan PLUT KUMKM NTB langsung menuju ke Desa Tete Batu salah satu Desa yang kini menjadi buah bibir di NTB, pasalnya Desa Wisata Tete Batu Kecamatan Sikur Kabupaten Lombok Timur mewakili Indonesia dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).(07/09/2021)
Namun bagaimana dengan UKMnya?, mari kita tengok salah satu UKM yang memproduksi Kopi secara tradisional. Ketua Pokdarwis Desa Tete Batu Sarjaya mengatakan usaha kopinya masih diproduksi secara tradisional dari proses pengorengan sampai, ditumbuk Pakai Liseng (Bahasa Sasak) semacam alat tumbuk dari kayu, sampai menghasilkan serbuk kopi yang halus, diayakpun masih manual.
Namun demikian kata Sarjaya, sebagai daerah desa wisata, kopi robusta ini selain dipasarkan didaerahnya , juga dipasarkan kepada tamu-tamu yang datang dari luar negeri seperti Singapura dan beberapa negara lainnya sebagai oleh-oleh kopi robusta khas Desa Tete Batu.
Sarjaya mengatakan usaha kopi robustanya sudah berjalan 5 tahun dan sampai saat ini kopinya sama sekali tidak ada nama maupun merek, bungkusnya hitam polos dan terdapat plastic bening hanya untuk melihat sedikit isi dalamnya. Ia pun belum pernah terpikirkan akan adanya merek,kemasan,label halal, intinya kata Sarjaya , jual kopi robusta asli Desa Tete Batu.
Setelah adanya kunjungan dari Dinas Koperasi UKM NTB dan PLUT KUMKM NTB, Sarjaya ingin usaha kopinya bisa dibantu selain bentuk kemasan, merek,label halal juga dalam hal pemasaran.
Dalam kunjungannya , Hj.Ari Yuliani berharap dengan adanya monitoring dan eavaluasi pengembangan UKM tahun 2021 ini, UKM yang ada di Desa Tete Batu ini insyaAllah bisa di bantu dan difasilitasi sehingga apa yang menjadi harapan bersama dalam meningkatkan mutu dan kualitas dari UKM di desa Tete Batu bisa maju dan berkembang apalagi Desa Tete Batu mewakili Indonesia dalam ajang lomba Desa Wisata Terbaik (Best Tourism Village) yang diselenggarakan Organisasi Pariwisata Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNWTO).