Jaga Kelestarian Lingkungan, Pemuda Poton Bako Gelar Festival Bale Mangrove

Haji Edwin Cleaning Up Pantai Poton Bako bersama Pemuda Poton Bako, Mahasiswa dan Aktifis Lingkungan

Kampung Media (Lombok Timur) – Menjaga ekosistem lingkungan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi tugas kita semua. Pemuda Poton Bako Desa Jerowaru Kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur telah menunjukkan kepeduliannya terkait hal ini dengan menggelar Festival Bale Mangrove dan mendapatkan dukungan dari Anggota DPRD Provinsi NTB, HM. Edwin Hadiwijaya.

Festival Bale Mangrove merupakan kegiatan yang digelar atas dasar kepedulian dan kecintaan kepada lingkungan.  Hal itulah yang menjadi salah satu alasan utama Pemuda Poton Bako menyelenggarakan festival yang diberi tema “Sinergi Hebat Tebar Manfaat”, itu.

Isu utama yang digaungkan dalam Festival Bale Mangrove adalah pelestarian ekosistem lingkungan, utamanya kebersihan kawasan pantai dan pemeliharaan serta pengembangan kawasan hutan mangrove. Pada hari pertama festival, Pemuda Poton Bako bersama HM. Edwin Hadiwijaya beserta Tim Selong Base Care, masyarakat setempat, mahasiswa dan pelajar SDN 4 Jerowaru mengadakan clean up di kawasan Pantai Poton Bako dan pada akhir festival nanti (Kamis, 10 Februari 2022) akan dilaksanakan kegiatan penanaman bibit pohon mangrove.

Haji Edwin Mengedukasi Siswa SDN 4 Jerowaru Mengenai Pentingnya Menjaga Kelestarian Lingkungan

Seraya melaksanakan kegiatan clean up pantai, Haji Edwin beserta Tim SBC memberikan edukasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kepada siswa-siswi SDN 4 Jerowaru yang terlibat dalam clean up Kawasan Ekowisata Bale Mangrove. Hal ini ditujukan untuk menanamkan sejak dini kepada generasi setempat agar senantiasa menjaga kelestarian lingkungan.

Ketua Panitia Festival Bale Mangrove, Lukman Hakim menerangkan bahwa awal mula mereka membangun Ekowisata Bale Mangrove didasari oleh keperihatinan pemuda sekitar akan rusaknya lingkungan di kawasan tersebut. Dikatakan juga, sebelum dibuka sebagai destinasi wisata, Pantai Poton Bako dipenuhi sampah sehingga lingkungan pantai tersebut terlihat sangat kumuh dan sangat mengganggu bagi ekosistem laut dan ekosistem hutan mangrove yang ada di kawasan itu.

“Berangkat dari rasa perihatin atas kerusakan ekosistem lingkungan, kami-pun membangun kawasan ini menjadi destinasi wisata dengan langkah awal membersihkan kawasan pantai yang dipenuhi oleh sampah. Setelah itu, barulah kami menata kawasan hutan mangrove dan membuat spot selfie sebagai daya tarik wisatanya”, papar Lukman.

Selain melakukan penataan, Lukman dan pemuda serta masyarakat sekitar menjalin sinergi dengan pemerintah desa dalam menjaga kelestarian ekosistem laut dengan membentuk Kelompok Pengawas Masyarakat (Pokmaswas) yang mereka sebut Pokmaswas Kompas. Melalui Pokmaswas inilah mereka mensosialisasikan kepada warga sekitar mengenai pentingnya menjaga ekosistem laut dan menanam bibit pohon mangrove untuk mengembangkan dan memperluas hutan mangrove di wilayah tersebut.

“Bersyukur, Bapak Haji Edwin bersedia membantu dan memberikan support kepada kami dalam mengembangkan potensi kawasan Ekowisata Bale Mangrove melalui penyelenggaraan Festival Bale Mangrove ini”, ujar Lukman.

“Selanjutnya kami bersinergi dengan pemerintah dalam melakukan pembinaan, penataan dan pembangunan kawasan ini”, sambungnya.

Sementara itu, Haji Edwin menerangkan bahwa hadirnya Ekowisata Bale Mangrove ini adalah bukti bahwa pemuda Dusun Poton Bako memiliki kepedulian yang besar dalam menjaga dan melestarikan ekosistem alam.

Haji Edwin Bersama Masyarakat Poton Bako Menyisir Sampah di Kawasan Ekowisata Bale Mangrove

“Pemuda Poton Bako sudah menunjukkan bahwa mereka memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap ekosistem alam. Di sini mereka sudah melakukan pembibitan, pemeliharaan dan pengembangan hutan mangrove”, ungkap Haji Edwin.

Penanggungjawab Selong Base Care dan SPBU Pancor Peduli itu sangat mengapresiasi gerakan pemuda Dusun Poton Bako tersebut, sehingga beliau sangat antusias mendukung dan mensupport pemuda tersebut untuk menggelar Festival Bale Mangrove sebagai ajang gerakan pelestarian lingkungan dan hiburan rakyat bagi masyarakat sekitar.

“Tanpa disadari, gerakan pemuda ini membuka akses Wisata Bale Mangrove, sesungguhnya ia telah melindungi hutan mangrove kita di sini. Kalau tidak ada hutan mangrove ini, mungkin Ekowisata Bale Mangrove ini tidak akan ada. Dan gerakan mereka itulah yang membuat saya termotivasi memberikan dukungan penuh dalam penyelenggaraan festival ini”, tegasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *