Mataram–Gelaran Motocross Grand Prix (MXGP) Samota yang akan berlangsung tanggal 24 – 26 Juni 2022 diperkirakan akan ditonton oleh 50 ribu orang. Titik-titik keramaian tentu akan menghasilkan berbagai jenis sampah, baik organik maupun non organik. Dari estimasi Tim Zero Waste Dinas LHK NTB diproyeksikan timbulan sampah dari event MXGP ini sebesar 35 ton/hari. Dengan demikian maka harus terdapat cara untuk mengatasi sampah tersebut.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi NTB, Julmansyah, S.Hut., M.A.P, megatakan pihaknya telah menyusun dan menyiapkan cara agar sampah yang dihasilkan di event MXGP Samota bisa terkelola dengan baik sesuai dengan konsep Zero Waste.
“Untuk itu, penyiapan tata kelola persampahan akan dilakukan melalui sejumlah tahapan proses yang menjadi pedoman penangan sampah di event MXGP yakni Pemilahan, Penanganan dan Edukasi,” ucapnya.
Yang pertama yaitu, Pemilahan. Pemilahan dilakukan selama event berlangsung, sejak dari sumber sampah yaitu di pada tiap-tiap tempat sampah yang telah terpilah terbagi 2 (organic dan An Organik). Selanjutnya sampah dipilah menjadi 3 yaitu An Organik Ekonomis (Botol, Gelas plastik, Kardus dan material yang bisa dijual), An Organik Non Ekonomis (bungkus nasi, sachet, plastik kemasan, dll) dan Organik.
Kedua, Penanganan. Penanganan dilakukan terhadap Bak Sampah Terpilah di 100 titik yang telah tersedia dan di titik-titik timbulan sampah dalam area tersebut. Dan terakhir, Edukasi. . Proses edukasi dilakukan oleh Tim Zero Waste dan para relawan terhadap para pengunjung/penonton, yang dilakukan melalui pemasangan beberapa spanduk edukasi yang dipasang di lokasi strategis sekitar sirkuit.
Lanjutnya tak hanya cara tersebut yang telah disiapkan, kesiapan SDM (Sumber Daya Manusia), Tim Relawan, Tim Zero Waste dan penyiapan sarana prasarana dalam penanganan sampah MXGP Samota juga tak luput dari perhatian.
“Untuk melengkapi SDM, sarana dan prasarana, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTB telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sumbawa serta stakeholders terkait dan akan mengcover mengenai hal tersebut” ungkapnya.
Terdapat 6 (enam) unit truk sampah yang akan mengcover 2 (dua) TPS (Tempat Penampungan Sementara), 3 (tiga) unit roda tiga, satu unit pickup yang diperuntukkan sebagai armada pengangkuan sampah pada 100 titik tempat sampah yang telah disediakan. Kolaborasi juga dilakukan dengan KPH lingkup Kabupaten Sumbawa berupa mobil patroli 4 (empat) unit serta motor patroli 4 (empat) unit ditambah 2 (dua) unit megaphone untuk edukasi penonton agar tertib sampah.
Sementara terkait SDM akan didukung oleh tenaga relawan dan Tim Zero Waste sebanyak sekitar 160 – 170 tenaga yang berasal dari Dinas LHK NTB, Satgas Zero Waste, Komunitas, Pramuka, Dinas LH Sumbawa serta tenaga dari Balai KPH di wilayah Pulau Sumbawa.
“Tata kelola yang disertai dengan sarana dan prasana pendukung ini untuk memastikan, agar tata kelola sampah berjalan baik pada event internasional MXGP. Kami berharap upaya ini, dapat didukung oleh semua pihak temasuk penyelenggara dan maupun regulator perijinan, agar tercipta lingkungan NTB BERSIH DAN LESTARI,” tutup Julmansyah. (bayu/irfan/diskominfotikntb).