Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sumbawa Hj. Amnal Jamilah Djoko Pitoyo, S.Ag menyampaikan Dakwah Islamiyah pada Pengajian Majelis Taklim Raudhatul Jannah Dusun Kola Desa Penyaring, Kecamatan Moyo Utara Kabupaten Sumbawa , Sabtu 17/09/2022.
Majlis Taklim Raudhatul Jannah berdiri sejak tahun 2020 dan telah mendapat sertifikasi ijin operasional dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sumbawa, dan Kegiatan Majelis Taklim Raudhatul Jannah Dusun Kola Desa Penyaring adalah Nagji bareng, Diskusi, Baca Surah Yaasin, Sholawat dan Dakwah.
Hadir pada pengajian Ketua Majlis Taklim Raudhatul Jannah Linda Mayanti, S.Pd yang juga bertugas sebagai seorang Guru ASN pada SDN 1 Penyaring serta anggota majlis taklim hadir pula Kepala Desa Penyaring Abdul Wahab, Kepala Dusun Kola dan Hukum masjid dan Tokoh Agama dusun kola.
Sekapur sirih Pembina Majelis Taklim Amiruddin penggagas berdirinya Majlis Taklim Raudhatul Jannah yang kesehariannya bekerja sebagai Ketua BPD Kantor Desa Penyaring menyampaikan terima kasih atas kehadiran Ibu ibu dan bapak bapak yang menyempatkan hadir pada pengajian malam ini teristimewa dengan kehadiran Ibu Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga Majelis Ulama Kabupaten Sumbawa yang dapat menyampaikan Dakwah Islamiyah juga ucapan terima kasih pula kepada H.Djoko Pitoyo,S.os Humas Majlis Ulama Kabupaten Sumbawa ,Kepala Desa penyaring Kec. Moyo Utara Abdul Wahab ,S.P, Kepala Dusun Kola Desa Penyaring Saruji Leo, SE serta para Hukum Masjid dan Tokoh Agama.
Dengan berdirinya Majelis Taklim bertujuan membina dan menambah pengetahuan , dalam hal keagamaan, majelis taklim memberikan kontribusi atau sumbangsih yang sangat besar bagi masyarakat, karena tujuan utama dari majelis taklim sendiri yaitu mengajarkan tentang ilmu keagamaan. maka dari itu keberadaan majelis taklim ini sangat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan rohani mereka.
Dalam sambutan Kepala Desa Penyaring Kec.Moyo Utara Kabupaten Sumbawa Abdul Wahab, S.P menyampaikan atas nama pemerintah Desa Penyaring menyampaikan terima kasih atas kehadiran ibu ibu Majelis Taklim , teristimewa kehadiran Ibu Hj, Amnal Jamilah, S.Ag Ketua Komisi Pemberdayaan Perempuan Remaja dan Keluarga Majlis Ulama Kabupaten Sumbawa dapat mengikuti dan berkunjung dalam kegiatan Pengajian Majlis Taklim Raudhatul jannah sekaligus memberikan wejangan dan Dakwah Islamiyah hadir pula H.Djoko Pitoyo, S.Sos selaku Humas Majelis Ulama Kabupaten Sumbawa dapat meliput kegiatan pengajian ini dengan harapan kegiatan pengajian bisa disebarluaskan melalui media , bapak bapak warga dusun Kola Desa Penyaring yang menyempatkan hadir dalam pengajian ibu ibu ,kami menyampaikan terima kasih kepada penggagas berdirinya Majlis Taklim ini Bapak Amiruddin semoga kegiatan Majelis Taklim bermanfaat bagi masyarakat .
Keberadaan Majelis Taklim menjadi sangat penting karena ia berada di tengah-tengah masyarakat, dan masyarakat adalah salah satu dari tiga lingkungan pendidikan.
Kedudukan Majelis Taklim sebagai lembaga pendidikan non-formal mempunyai fungsi sebagai berikut:
Membina dan mengembangkan agama Islam dalam rangka membentuk masyarakat yang takwa kepada Allah SWT,Sebagai ajang silaturrahmi yang dapat menghidupkan dakwah dan ukhuwah Islamiah,Sebagai sarana dialog berkesinambungan antara ulama, umara’, dan umat,Sebagai media mempunyai gagasan modernisasi yang bermanfaat bagi pembangunan umat.
Berdasarkan fungsi-fungsi tersebut di atas, maka Majelis Taklim yang berada di tengah-tengah masyarakat harus difungsikan eksistensinya, sehingga dapat membentengi masyarakat/umat dari pengaruh-pengaruh negatif utamanya generasi muda dan remaja yang masih sangat mudah dipengaruhi oleh berbagai hal. Dari sinilah keberadaan Majelis Taklim sebagai lembaga pendidikan non-formal yang sangat penting, di samping pendidikan formal.
Bila fungsi-fungsi Majelis Taklim di atas berjalan sebagaimana mestinya, maka akan mengalami suatu kehidupan yang penuh kedamaian.
Karena itu, Majelis Taklim sebagai lembaga pendidikan non-formal membutuhkan perhatian dan kesadaran umat, anggota masyarakat untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas, sehingga eksistensi Majelis Taklim dapat menjalankan fungsinya dan berpengaruh dalam membangun manusia yang berkualitas (Joko Pitoyo – KM Sumbawa)