Mataram — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat melalui Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) H. Sahdan, ST., MT merespon peristiwa tenggelamnya lima orang mahasiswa di pantai Klui, Dusun Klui, Desa Malaka Kabupaten Lombok Utara pada hari Minggu 2/10 kemarin.
Kepala BPBD Provinsi NTB menjelaskan akan memasang rambu-rambu tanda bahaya disekitar pantai, mengingat tempat tersebut memang rawan. Hal itu disampaikannya saat diwawancarai pada Senin (3/10).
“Dari sisi pencegahan nanti kami akan cek lokasi dan kami akan koordinasikan untuk melakukan pemasangan rambu tanda bahaya disitu”, ungkap pak Sahdan.
Seperti yang kita ketahui bahwa lima orang mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Alamin Kediri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) sedang berenang di Pantai Klui. Kemudian, salah satu dari mereka tenggelam. Nahas, saat hendak menyelamatkan rekannya, dua orang temannya juga ikut tenggelam. Kejadian ini mengakibatkan tiga orang meninggal dunia, dan dua rekannya selamat.
Diharapkan nantinya dengan adanya tanda-tanda tersebut, para pengunjung bisa lebih berhati-hati. (Nia/Ismu/Diskominfotik)