Lombok Barat – Staf Khusus Bidang Hubungan Luar Negeri Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Linggawaty Hakim mengaku terpesona usai meninjau kegiatan pembinaan Membatik dan Cukli di Lapas Kelas IIA Mataram, Rabu (15/3)
“Pertama yang saya harus bilang Luar biasa!, Saya terpesona, saya sudah ke beberapa lapas dan baru kali ini melihat produksi yang berkualitas mulai dari Kerajinan Cukli, Membatik, dan Bandnya Luar biasa. Saya kira ini salah satu produksi dan contoh yang baik bagi Lapas,” Ujar Linggawaty.
Harapan Linggawaty, kedepan produksi batik di Lapas akan semakin maju sehingga bisa dipasarkan sebagai salah satu produk unggulan di Lombok.
Kedatangan Staf Khusus Menkumham RI didampingi Kakanwil Kemenkumham NTB serta Kepala Badan Narkotika Nasional (BNNP) NTB di Lapas Mataram dalam rangka meninjau program pembinaan dan hasil karya warga binaan serta melihat langsung aktifitas warga binaan di dalam blok hunian guna memberikan semangat kepada warga binaan.
Tak hanya stafsus, Kakanwil Kemenkumham NTB, Romi Yudianto yang juga turut memberikan apresiasi terhadap program pembinaan membatik tersebut, terlebih Batik merupakan salah satu budaya yang harus dilestarikan.
“Saya mengapresiasi (program ini) mengingat Batik merupakan salah satu Budaya yang harus dilestarikan, terima kasih kepada Kalapas dan jajaran telah memberikan wadah bagi potensi-potensi yang ada di warga binaan kita,” ungkap orang nomor satu di Kanwil Kemenkumham NTB tersebut.
Sementara itu Kalapas Mataram, Ketut Akbar Herry Achjar menyampaikan produk batik produksi Lapas Mataram ini ia beri nama dengan batik GEMBOK singkatan dari Generasi Membatik Lombok, terinspirasi dari gembok yang berkaitan dengan Lapas dan diproduksi didalam Lapas oleh Warga Binaan Pemasyarakatan sebagai program pembinaan yang berkolaborasi dengan SMK 5 Mataram dan Canteng Kuneng Sumenep, Madura.
“Semoga Produksi batik GEMBOK Warga Binaan Lapas Mataram bisa dikenal dan dipasarkan sampai ke berbagai daerah maupun Luar Negeri nantinya,” pungkas Akbar Kalapas Mataram. (yyk)