Mataram – Peningkatan penjualan motor terjadi ketika munculnya generasi motor matic. Hal tersebut dapat terjadi dikarenakan penggunaan motor matic yang memang sudah tidak diragukan lagi kemudahannya serta kenyamanan yang diberikan ketika berkendara, sehingga semakin banyak juga pengguna dari berbagai kalangan usia mulai memberanikan diri untuk mengendarai motor matic. Namun disisi lain, hal tersebut juga tidak dapat dibenarkan karena pengendara motor yang benar adalah mereka yang sudah paham cara berkendara yang baik, serta telah cukup usia untuk memiliki SIM (surat ijin mengemudi).
Instruktur Safety Riding Astra Motor NTB Satria Wiman Jaya mengatakan berdasarkan hal tersebut maka akan muncul adanya peningkatan angka kecelakaan yang disebabkan oleh pengendara yang belum paham betul tata cara berkendara yang baik.
“Alangkah baiknya, bagi para pengendara pemula terlebih dahulu mencari tahu apa-apa saja hal yang harus dilakukan sebelum memulai berkendara sepeda motor,” jelas Satria.
Pastikan adanya pendamping yang sigap. Fungsi dari adanya pendamping ini adalah sebagai pengawas yang membimbing pengendara motor pemula ketika memulai berkendara, baik dari kejauhan maupun yang mengawasi dengan cara dibonceng agar lebih siap ketika harus mengambil tindakan cepat ketika terjadi suatu hal. Ketika berboncengan, awalnya akan cukup menyulitkan namun ada dampak positifnya, yaitu pengendara dapat langsung melatih teknik berkendara di medan yang sulit. Apabila pemula sudah mulai dilepaskan sendiri, maka pemula akan sudah bisa menyesuaikan cara berkendara secara perlahan. Kemudian usahakan lokasi tempat belajar berkendara sepeda motor adalah tempat yang sepi, lokasi yang tidak ada yang melewati daerah tersebut.
“Hal ini bertujuan agar ketika ada hal yang akan terjadi pada pemula, resiko yang terjadi tidak jadi lebih besar. Rekomendasi tempat yang mungkin dapat digunakan adalah lahan luas seperti lapangan sepak bola dan lahan luas lain semacamnya. Apabila sudah berhasil menguasai beberapa hal dasar dalam berkendara, maka pemula pengendara sepeda motor dapat mencoba memulai ke jalanan yang sedikit lebih ramai. Hal ini bertujuan untuk melatih mental calon pengendara motor agar bisa segera menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar, sehingga menjadi tidak grogi dan dapat fokus ketika berkendara,” tambah Satria.
Apabila semua hal-hal tersebut sudah dikuasai, maka dapat dikatakan pemula sudah cukup siap 40% untuk dapat berkendara sepeda motor. Hal-hal yang perlu diperhatikan lainnya adalah rambu-rambu lalu lintas yang wajib dipatuhi oleh seluruh pengguna jalan dengan tujuan untuk menyelamatkan diri sendiri maupun para pengguna jalan lainnya.
Astra Motor NTB konsisten melakukan sosialisasi Safety Riding bagi usia muda seperti murid sekolah menengah atas yang tentunya secara usia sudah mencukupi syarat berkendara. Kampanye ini setiap bulannya akan menyasar sekolah-sekolah di Pulau Lombok dan Sumbawa. Harapannya kampanye #Cari_Aman dapat menambah wawasan skill berkendara yang baik dan benar. (Tim KM MD Astra Motor NTB)