Menghadiri pelaksanaan Sholat Iedul Fitri di lapangan Bumi Gora kantor Gubernur dengan protokol kesehatan ketat, Kamis (13/05), Gubernur DR Zulkieflimansyah dan ratusan jamaah pria dan wanita melaksanakan Shalat Iedul Fitri tahun ini yang diimami Ustad H Abdul Hamid diikuti pula oleh Sekda NTB, para Asisten dan para Kepala OPD.
Pemerintah provinsi melalui khatib shalat Ied berpesan, menaati kebijakan pemerintah adalah kewajiban selama untuk kepentingan masyarakat banyak. Terlebih di tengah pandemi yang angka terpaparnya masih fluktuatif.
Kepala Biro Kesra Setprov NTB, H Ahmad Masyhuri juga mengajak masyarakat agar beribadah dengan protokol kesehatan yang ketat. Begitupula dengan budaya halal bil halal yang biasanya diselenggarakan saat Lebaran Idul Fitri sedapatnya ditiadakan. Dikatakannya dengan mengutip sebuah hadits nabi, esensi silaturahmi seperti halal bil halal sesungguhnya dengan membahagiakan hati saudara muslim yang lain. Halal bil halal yang berpotensi kontak fisik seperti berkumpul dan bersalaman dapat menularkan virus Covid 19.
“Mencegah keburukan patut dihindari”, ujar Masyhuri.
Sementara itu, Khatib DR Abdul Fatah, Dosen Universitas Islam Negeri Mataram menguraikan, puasa dan Idul Fitri di tengah pandemi selayaknya melahirkan sifat profetik atau kenabian seperti amanah, ‘adalah, istiqomah dan salam selain membangun kepedulian sosial dan kasih sayang agar dapat mewujudkan insan sejati yang tabah menghadapi pandemi dan dampak yang diakibatkannya.
Seperti diucapkannya dalam khutbah, selaras dinamika yang ada, pemerintah sudah seharusnya terus menerus memegang prinsip memperjuangkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat.
“Mari bersama sama menyadari pentingnya bersigap dan bertekad untuk ikut berpartisipasi membangun NTB, hidup produktif dengan tetap menjaga protokol kesehatan. (ikp@diskominfotik_ntb)