Covid-19, sempat untuk sesaat seakan jadi pemutus sillaturrahmi. Setidaknya dalam makna fisik. Betapa tidak, pemberlakuan PPKM, Lock Down, pemberlakuan protokol covid -19 dalam perjalan laut, darat lebih2 udara, akibatkan orang sulit dan malas bepergian saling kunjung mengunjungi.
Setelah sempat tdk sillaturrahmi ( kecuali lewat WA ), awal Juni lalu, saya berkesempatan sillaturrahmi kembali secara langsung di Jakarta dengan Mik Cuk sapaan akrab Drs. H. Lalu Cuk Sudarmadi.
Sewaktu sama2 aktif sebagai komisaris di BUMN kami sering bertemu dalam acara2 resmi. Mik Cuk mewakili PT ASDP sebagai Komisaris Utama dan saya kebetulan komisaris mewakili PT ITDC.
Dalam sillaturrahmi awal juni ini, tak ada yg berubah dari diri Mik Cuk. Tetap cinta kampung halamannya, bercerita tentang Desa Kateng di Lombok Tengah, ngalor ngilur tentang FKK/FIA Unibraw ( kebetulan kami almamater yg sama ). Juga cerita tentang tokoh2 penglingsir Sasaq yg dikaguminya, antara lain DRS. HL AZHAR…Wakil Gubernur NTB era Gubernur Drs. H. Harun Al Rasyid. Berikut catatan kecil obrolan kami pada reuni tipis2 berdua, antara senior dan junior. (H.Lalu Gita Ariadi – Sekda NTB)