Memukau seluruh desainer internasional, Begawe Jelo Nyensek yang melibatkan 2023 penenun sukses terselenggara sebagai rangkaian Lombok International Modest Fashion Festival.
“Menenun bukanlah pekerjaan mudah. Selain mendedikasikan waktu, penenun mencurahkan jiwa estetika dan ketekunan dalam karya tenun”, ujar Ketua Dekranasda NTB, Dr Hj Niken Saptarini Widyaningsih Zulkieflimansyah, SE, MSc di Desa Sukarara, Loteng, Sabtu (08/07).
Desainer asal Brunei Fadzril Hadin mewakili 109 desainer mengatakan, misi kehadiran LIMOFF adalah membawa hasil tenun perajin perajin NTB untuk diperkenalkan melalui desain busana ke seluruh dunia.
“Kita punya tujuan yang sama agar hasil hasil kerja perajin disini bisa mendunia”, ujarnya.
Sementara itu tiga perajin tenun asli Sukarara yakni Syafika (18 tahun), Lina Astuti (25 tahun) dan Lale Aisah (70 tahun) berharap hasil tenun Sukarara dapat kembali menghidupi dan menjadi karya seni yang lestari di masa depan.
” Mudahan mudahan bisa dilaksanakan setiap tahun juga agar tenun Sukarara punya pasar untuk jualan”, sebut Syafika.
Sedangkan Lina yang telah berkeluarga dan memiliki satu anak berharap tenun Sukarara dapat lebih berkembang.
LIMOFF ditargetkan sebagai destinasi belanja produk modest fashion dan turunannya yang berkualitas skala internasional dan ditargetkan dapat menumbuhkan pelaku-pelaku industri kreatif baru di NTB. Melahirkan brand-brand lokal di NTB, sehingga geliat industri fesyen menjadi sektor industri baru di NTB. (jm)