Mengawali kegiatan Roadshow TP PKK dan Pokja Bunda PAUD NTB, Ketua TP PKK Hj. Niken Saptarini Zulkieflimansyah beserta rombongan mengunjungi Walikota Bima, bertempat di Kantor Walikota Bima, Rabu (26/07/2023).
Bunda Niken sapaan akrab Ketua TP PKK NTB mengajak Pemerintah Daerah untuk memperkuat sinergi dan kolaborasi dalam penanganan berbagai permasalahan yang bersinggungan langsung dengan program PKK.
Salah satunya, pernikahan anak yang saat ini mengalami tren kenaikan kasus di Kota Bima. Menyikapi hal ini, Bunda Niken berharap Pemkot Bima dapat memberikan atensi khusus melalui kegiatan edukasi, sosialisasi bahkan dengan tindakan tegas lainnya.
“Ketika edukasi dan sosialisasi masih tidak mempan lagi, maka mungkin harus ada tindakan langsung dari Pemerintah Kota Bima untuk bisa memberikan efek yang lebih luas lagi,” pintanya.
Berbeda halnya dengan stunting, Kota Bima berhasil menurunkan angka stunting dan bahkan kini sudah dibawah target nasional 14 persen. Keberhasilan ini lantas mendapat apresiasi dari Bunda Niken dan berharap angka stunting di Kota Bima dapat terus menurun lagi kedepannya.
Adapun berbagai program yang disebut Bunda Niken dapat dicontohi Kota Bima, antara lain Dapur Stunting dan Anak Asuh Stunting. Program-program tersebut telah memberikan dampak nyata bagi penurunan angka stunting di NTB.
Selain itu, Bunda Niken juga mengaku senang Kota Bima telah berhasil meraih predikat Kota Layak Anak. Bahkan Kota Bima naik peringkat dari Madya menjadi Nindya.
Sementara itu, Walikota Bima, H. M. Lutfi SE., menyampaikan terimakasih atas perhatian luar biasa TP PKK NTB yang telah melakukan Roadshow mengelilingi Kabupaten/Kota di NTB.
Terkait meningkatnya kasus pernikahan anak di Kota Bima, Walikota mengatakan akan memperkuat kontrol terhadap anak-anak. Diantaranya, dengan memberikan pendidikan dan meningkatkan Angka Lama Sekolah hingga sosialisasi yang masif.
Untuk itu, Ia menyambut positif sinergi TP PKK NTB dan stakeholder terkait dalam membantu Kota Bima menangani permasalahan pernikahan anak.
“Harapan kita, dengan gerakan yang dibuat oleh PKK, DP3AP2KB, BKKBN, Dikbud, dan juga stakeholder lainnya ini bisa meminimalisir hal itu,” tuturnya.
Diakhir kegiatan dilakukan penyerahan bantuan telur dan bahan pokok lainnya kepada ibu hamil serta sejumlah penerima bantuan lainnya.(san/opik/diskominfotik)