Bima, Kominfotik NTB – Setelah rombongan Kunker meninjau lokasi Pembangunan Sarana Infrastuktur Dermaga Pelabuhan Ikan yang realisasi pelaksanaannya diperkirakan November 2023. Agenda lanjutan Kunker hari pertama Pj. Gubernur NTB, pertemuan dengan Pj. Walikota Bima sekaligus bersama Tokoh Agama (Toga) dan Tokoh Masyarakat (Toma) Kota Bima di areal Kawasan Bukit Jatiwangi (21/10/2023).
Pj. Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., menyatakan malam ini merupakan silaturahmi permakluman-permakluman. Mohon dukungan tunaikan amanah. Setelah Gubernur dan Wakil Gubernur NTB periode 2018-2023 selesai masa bhaktinya, sedangkan belum ada gubernur definitif. Secara konstitusi, dipilih Penjabat Gubernur di tingkat provinsi untuk memimpin, sampai adanya gubernur dan wakil gubernur definitif.
Pada kesempatan tersebut, Pj. Gubernur NTB, sekaligus mohon izin menjalankan tugas kepemimpinan. Untuk memastikan stabilitas ekonomi, politik, sosial, keamanan dan ketertiban masyarakat. Tiap hari senin ada rapat bersama pemerintah pusat dalam penanganan inflasi. Besok (22/10/2023), setelah olahraga Car Free Day, lanjutnya, ada gerakan Operasi Pasar Murah sebagai upaya penetrasi harga-harga dan memastikan ketersediaan pangan.
“Kemarin, saya cek ke gudang-gudang Bulog, stok pangan kita tersedia, untuk lima bulan ke depan. Alhamdulilllah aman tersedia. Memang ada rencana dari Bulog kita, ada yang mau pinjam gudang logistik, tetapi dengan beberapa pertimbangan, kita tidak izinkan. Nanti ketika kita panen, gudang beras sudah siap untuk stok pangan,” tuturnya.
Untuk stabilitas politik, ada pemilu serentak pemilu legislatif, pemilu presiden dan pemilu kepala daerah, ditandai dengan usainya Naskah Perjanjian Hibah Daerah (NPHD). Pelaksanaan NPHD yang telah dilaksanakan di Provinsi NTB berarti Pemilu di NTB, sudah ada biayanya.
Dalam pada itu, Pj. Gubernur NTB juga menyampaikan tagline NTB Maju Melaju yang telah digaungkan sejak pelantikannya. Dijelaskannya, setelah maju tidak boleh ada stagnasi, maka melaju sebagai momentum kebangkitan ekonomi NTB. Momentum itu, misalnya pada tahun 2028, NTT dan NTB ditunjuk selaku Tuan Rumah penyelenggaraan PON.
“PON mesti kita manfaatkan momentumnya, karena banyak event. Kepala OPD wajib menjadi PR untuk menawarkan event nasional di Pulau Lombok, dan event-event skala provinsi ada di Pulau Sumbawa,” urainya.
Hal lainnya, Pj. Gub berpesan, untuk mempersiapkan optimal UKM untuk program Jum’at Belondong dengan membeli sarung tenun. Sedangkan untuk Kegiatan Jum’at Salam, sekitar 30-40 persen kekuatan birokrasi NTB terjun ke 1140 desa/kelurahan.
Pada akhir sambutannya, Pj. Gubernur NTB, sembari guyon mengingat lagu spirit tentang semangat warga Bima yang berbunyi: ama sale malao nggalo, nente jara mba’a ponto, karaci puci ta’i mbee, sebagai kearifan lokal.
Sebelumnya, Pj. Walikota Bima Ir. H. Mohammad Rum, MT., bercerita dihadapan Pj. Gubernur NTB serta para hadirin, pada awal gerakan Pemerintah Kota Bima memakmurkan Masjid. Kota Bima terdapat 16 Pondok Pesantren. Ada pula Program Zero Waste, dan ke depan rencananya, Pemkot Bima ingin membangun jogging track di sebuah kawasan pantai. Menerima beberapa investor yang tertarik berinvestasi pada aspek perikanan dan kelautan, terutama pemanfaatan Cold Storage produksi ikan.
“Ada mimpi saya, membangun peternakan dan menghijaukan perkebunan. Daerah di Kota Bima ini kan banyak dataran tingginya, cocok untuk peternakan dan perkebunan. Bisa saja mengembalikan Bima yang dulunya sebagai penghasil daging dan hasil tanaman, untuk dikirim ke berbagai kawasan,” pungkasnya.
Suasana pertemuan di kawasan Bukit Jatiwangi yang sejuk dengan dataran tingginya berpadu dengan pemukiman penduduk. Dari tempat tersebut, gemerlap Kota Bima tampak kelap-kelip nan indah. (dyd) Foto: smn/kominfotikntb