Nusa Tenggara Barat sebagai daerah pertanian optimis dapat mengembalikan swasembada pangan nasional dengan hadirnya Laboratorium Agens Hayati Balai Pengendalian Tanaman Pertanian (BPTP) salah satu unit pelayanan teknis Dinas Pertanian dan Perkebunan.
“Dengan sumberdaya yang kita miliki optimis bisa mengulang kejayaan swasembada pangan beras Indonesia dan mendukung generasi emas 2045 dengan sektor pertanian”, ujar Pj Gubernur, Drs HL Gita Ariadi, MSi saat meresmikan laboratorium BPPT NTB di Narmada, Lombok Barat, Selasa (30/01).
Seperti dikatakan Miq Gite, peran laboratorium ini telah mampu menunjukkan kinerja yang baik sebagai tiga laboratorium terbaik nasional dalam upaya meningkatkan produksi petani. Terlebih jika nanti telah terakreditasi sehingga dapat meningkatkan pendapatan daerah maupun nasional melalui pajak.
Miq Gite juga memaparkan upaya yang dilakukan pemerintah di sektor pertanian saat kunjungan Menteri Pertanian beberapa waktu lalu dengan menambah anggaran untuk subsidi pupuk, pengaturan irigasi dan beberapa proposal pembangunan pertanian NTB yang telah diajukan.
Ia mengapresiasi pula capaian laboratorium ini dan hadirnya petugas pengendali organisme pengganggu tanaman (POPT) yang selama dua tahun banyak meraih penghargaan nasional atas kinerjanya.
Sementara itu, Kepala BPPT NTB, Baiq Rahmayati, MSi mengatakan, selain sebagai tempat pengujian mutu dan konsultasi, banyak inovasi teknologi bahan pengendali ramah lingkungan yang dihasilkan dan didistribusikan ke petani NTB.
“Luas tanaman pangan NTB yang aman dari serangan hama dan perubahan iklim sebesar 56,5 persen terealisasi 97 persen juga tanaman hortikulutra sebesar 103 persen lebih serta pengendalian hama sebesar 90 persen lebih yang membuat BPTP NTB tetap memperoleh tambahan anggaran pusat”, jelasnya. (jm)