Ahmad Agha Iqhsan : Demokrasi ajang kekeluargaan!!!

Ahmad Agha Iqhsan (Advokastrad BEM FP UNRAM)
Ahmad Agha Iqhsan (Advokastrad BEM FP UNRAM)

Demokrasi yang banyak dinamika serta problem matik yang mendekati Pemilu CAPRES dan CAWAPRES. Massa kepemimpinan jokowi MA merupakan massa yang mempergunakan kekuasaannya, keluarganyaa dan kroni kroninya untuk mendapatkan bangku kekuasaan yang ada di indonesia.

Putusan MK yang menaikan Gibran menjadi CAWAPRES menuai kontroversi yang mengandung pelanggaran etik. Sesuai dengan peraturan MK nomor 90/PUU-XXI/2023 yang memberi serta memuluskan jalan gibran menjadi cawapres prabowo, ini merupakan sarat KKN. Sudah sangat jelas putusan Mahkamah Konstitusi mengandung pelanggaran etik.

“Jika prabowo naik menjadi presiden negara Indonesia bukanlah negara yang mengamalkan asas lima pancasila melainkan mengambil keuntungan dari rakyat dan menyengsarakan rakyat” Ujar Iqhsan

Dengan ini iqhsan menyatakan, bahwasanya prabowo-gibran tidak pantas menjadi presiden dikarenakan banyak kontroversi dan problematik yang akan di alami Indonesia. Prabowo merupakan salah satu orang yang terlibat dalam penculikan aktivis tahun 1997-1998, Fakta sejarah telah membuktikan bahwa Prabowo Subianto dipecat dari dinas

kemiliteran karena terlibat dalam peristiwa penculikan aktivis tersebut. Hingga saat ini, Prabowo cenderung menghindar dari proses hukum yang dilakukan oleh Komnas HAM.

Di sisi lain selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto juga berkontribusi terhadap kerusakan lingkungan hidup melalui proyek Food Estate, terutama di Kalimantan Tengah. Proyek tersebut telah menyebabkan deforestasi besar-besaran dan konflik agraria.

“Gibran merupakan bocah ingusan yang diperalat oleh jokowi dengan segala cara agar terus memperlanjutkan pembangun yang sudahh jokowi gunakan selama massa kepemimpinannya” Ujar Iqhsan

Dengan Prabowo Menaikan Gibran menjadi wakil presiden sangat tidak layak dikarenakan lahir dari proses yang melanggar etika dn merusak kehidupan bangsa dan tidak konstitusional.

Sudah saatnya Demokrasi dan konstitusi diselamatkan dari tangan tangan para pemimpin yang hanya menggunakan kekuasaannya agar mendapatkan jabatan untuk keluarga serta kroni kroninyaa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *