Sejumlah mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram menyoroti kekosongan kepemimpinan di tingkat Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) dan Senat Mahasiswa (SEMA) universitas. Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, mereka menegaskan bahwa para mahasiswa telah muak dengan ketidaktransparanan dan ketidakpartisipatifan dalam proses pemilihan pemimpin kampus.Dalam video tersebut, mahasiswa menyoroti bahwa sejak tahun 2022, kekosongan kepemimpinan di DEMA dan SEMA telah terjadi tanpa penyelesaian yang memadai. Mereka menyalahkan birokrasi kampus yang dianggap masa bodoh terhadap situasi ini.Mahasiswa menuntut agar hak mereka untuk terlibat secara penuh dalam pemilihan presiden mahasiswa dikembalikan. Mereka menyerukan adanya pemilihan presma yang transparan dan partisipatif, melibatkan seluruh mahasiswa, bukan hanya segelintir orang yang memiliki kepentingan tertentu.Dalam pesan yang ditujukan kepada WR3 UIN Mataram, mahasiswa menyampaikan ketidakpuasan mereka terhadap kondisi kampus dan meminta agar kepemimpinan kembali kepada mahasiswa untuk merestorasi marwah kampus dan memastikan dana UKT digunakan secara transparan untuk kemajuan kampus.Mahasiswa menegaskan bahwa mereka siap untuk melawan ketidakadilan dan menuntut keadilan bagi kampus yang mereka cintai. Pesan ini menggambarkan semangat perjuangan mahasiswa dalam mengembalikan hak-hak mereka sebagai bagian integral dari kehidupan kampus dan pembangunan bangsa.
Opini Mahasiswa