Kota Bima – Prestasi demi prestasi MAN 2 Kota Bima yang berhasil mengharumkan Provinsi NTB di kancah Nasional kembali diraih oleh siswi dari madrasah yang berlokasi di Jalan Wolter Monginsidi Nomor 2 Kota Bima ini.
Adalah Sri Sukmawati yang saat ini kelas XII IPA merupakan anggota dari tim yang ditetapkan sebagai Juara Terbaik 1 Lomba Digital Innovation and Technology Competition Tingkat Nasional Tahun 2022. Lomba yang mengangkat tema “Transforming Innovation for Sustainability” ini diadakan oleh Astra dalam rangka memperingati Ulang Tahun Astra ke 65.
“Kami pesimis bakal dapat juara. Karena tim lainnya ikut lomba ini benar-benar sistematis. Judul karyanya pun keren-keren. Alhamdulillah, dapat juara. Allah Maha Baik”, ucapnya penuh haru.
Seperti yang dijelaskan oleh Sri Sukmawati, timnya terdiri dari 2 orang. Satu anggota lainnya atas nama Meryanti merupakan siswi MAN 2 Bima (Kecamatan Sape Kabupaten Bima, red). Lomba ini terdapat 2 tema, yakni Future of Mobility (Inovasi Dalam Bidang Transportasi) dan Future of Energy (Inovasi Dalam Bidang Energi). Kedua inovasi tersebut harus mengembangkan teknologi baru dan inovasi dalam efisiensi energi dan energi baru terbarukan. Inovasi yang dihasilkan harapannya dapat menurunkan Green House Gas (GHG) sehingga dapat membantu tercapainya sustainability.
“Saya mengajak Mery untuk ikut lomba ini. Dulu Mery pernah satu sekolah di MAN 2 Kota Bima saat kami kelas X. Tapi kemudian Mery pindah ke MAN 2 Bima. Awalnya kami pilih tema lombanya The Future of Mobility, yaitu bikin mobil listrik. Namun, dengan berbagai pertimbangan dikarenakan pada tahap 2 harus menyertakan video cara pembuatan prototype. Kami berpikir, tidak mungkin juga anak SMA bikin mobil listrik. Akhirnya kami sepakat untuk bikin kompor listrik tenaga surya saja yang cukup mudah. Inovasinya tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan”, ungkapnya.
Dikatakannya, judul yang diangkat oleh Tim nya adalah Kompor Listrik Tenaga Surya Sebagai Jawaban Untuk Mengurangi Polusi Udara. Adapun proses seleksi terdiri dari 3 tahapan. Seleksi tahap 1 adalah pengiriman abstrak dan gambar prototype (rancangan produk) nya. Selanjutnya, untuk tahap 2 adalah seleksi makalah, slide deck, dan video cara pembuatan serta cara kerja prototype. Makalah yang dikirim harus versi lengkap sesuai sistematika penulisan makalah dengan menyertakan dampak, analisis ekonomi, dan sebagainya. Sementara tahap 3 adalah presentasi hasil slide deck dengan cara share screen via aplikasi Zoom.
“Kami bagi tugas. Pada tahap 1 saya yang tulis abstrak dan Mery yang menggambar prototype. Alhamdulillah lolos seleksi tahap 1. Kemudian pada tahap 2, kami bagi tugas lagi. Saya yang menulis makalah dan Mery yang membuat slide deck, yaitu ringkasan makalah yang saya tulis, bentuknya seperti PPT. Mery juga yang membuat videonya. Lolos lagi tahap 2. Selanjutnya, tahap 3 adalah presentasi via aplikasi Zoom dengan share screen hasil slide deck yang kami buat dan telah kami kirimkan sebelumnya ke panitia”, lanjutnya menjelaskan.
Lomba ini diperuntukkan bagi pelajar jenjang SMA/SMK/Sederajat dan jenjang Universitas. Masing-masing jenjang terdapat 2 kategori yang dapat dipilih, yakni Future of Energy dan Future of Mobility.
Finalis yang lolos pada tahap 2 sebanyak 40 tim dari jenjang Universitas dan jenjang SMA/SMK/Sederajat. Jika berhasil lolos pada tahap 2, maka peserta berhak ikut seleksi pada tahap 3.
Kategori Future of Energy untuk jenjang Universitas ada 10 finalis (Universitas Brawijaya Malang, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Sriwijaya Palembang, Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Institut Teknologi 10 November Surabaya, UGM Yogyakarta, Universitas Muria Kudus, Universitas Negeri Surabaya, IPB, dan Universitas Udayana).
Kategori Future of Energy untuk jenjang SMA/SMK/Sederajat ada 10 finalis (SMA YPI Tunas Bangsa Palembang, SMAN Bali Mandara, SMA Swasta As Syafiiyah Internasional Medan, SMAN 8 Kediri, MAN 1 Kota Pekanbaru, MAN 1 Kudus, SMAU CT ARSA Foundation Sukoharjo, MAN 2 Kota Bima/MAN 2 Bima, SMKN 2 Amuntai, dan MAN 1 Gresik).
Kategori Future of Mobility untuk jenjang Universitas ada 10 finalis (Universitas Prasetiya Mulya/UGM Yogyakarta/Universitas Indonesia, Universitas Diponegoro Semarang, Universitas Negeri Malang, UGM Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga, Politeknik Negeri Semarang, Politeknik Negeri Semarang, Universitas Bina Nusantara/ Universitas Brawijaya Malang, Institut Teknologi 10 November Surabaya, dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
Kategori Future of Mobility untuk jenjang SMA/SMK/Sederajat ada 10 finalis (SMAN 1 Cepu, MA Sains Roudlotul Qur’an Lamongan, MAN 1 Kota Malang, SMK Global Teknologi Bekasi, SMA Santa Ursula BSD Tangerang, SMAN 2 Semarang, SMKN 1 Cikarang Barat, SMKN 1 Cikarang Barat, MAN 2 Kota Malang, dan SMAN Bali Mandara).
Adapun peserta yang dinyatakan Juara Terbaik berhak mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan E-Sertifikat. Juara 1 jenjang Universitas Rp25 juta, Juara 2 Rp15 juta, Juara 3 Rp10 juta, dan Harapan 1 Rp5 juta. Sementara Juara 1 jenjang SMA/SMK/Sederajat Rp15 juta, Juara 2 Rp10 juta, Juara 3 Rp5 juta, dan Harapan 1 Rp2,5 juta.
Menanggapi hal ini, Kepala MAN 2 Kota Bima Muslihah mengaku bangga atas prestasi yang telah ditorehkan siswanya di kancah Nasional. Apalagi saingannya dari berbagai sekolah favorit dari seluruh Indonesia.
“Alhamdulillah, prestasi yang super keren. Semoga kedepan dapat ditingkatkan lagi”, pungkas Kepala MAN 2 Kota Bima. (NR)