Sebuah perjalanan panjang harus dimulai dari keberanian mengayunkan langkah pertama. NTB merupakan Provinsi yang kecil, namun diisi oleh jiwa-jiwa yang memiliki cita-cita besar.
Hal tersebut disampaikan Gubernur NTB, Dr. H. Zukiflimansyah pada peresmian Lantan 459 Internasional Motocross Sircuit, bertempat di desa Lantan, Batukliang Utara Lombok Tengah, pada Senin (9/5).
Bang Zul sapaan akrab Gubernur itu mengatakan Bupati Lombok Tengah terinspirasi dari event MotoGP yang telah sukses diselenggarakan di Sirkuit Mandalika. Bayangkan, kata Doktor Ekonomi tersebut perputaran uang, 3 hari sebelum penyelenggaraan, 3 hari dalam penyelenggaraan serta 3 hari setelah event tersebut perputaran uang di NTB 606,7 Miliar.
“Lombok Tengah Wilayah Selatan ada MotoGP, wilayah Utara ada internasional event Motocross yang mudah-mudahan mampu menghadirkan keramaian lebih dari biasanya dalam menggerakkan ekonomi,” ujarnya.
Disebutkan juga, langkah pertama tidak ada yang sempurna, mungkin sekarang banyak ASN yang datang tapi besok, lusa, bulan depan dan tahun depan. Bang Zul yakin ditempat ini akan mampu menghadirkan keramaian yang menggerakkan ekonomi masyarakat bagian utara khususnya.
“Ini menjadi spirit pak Bupati kita, dengan menghadirkan internasional event mengharuskan dan memaksakan untuk berbenah, dari segi fasilitas prasarana. Jangan hanya ruang tamu yang dibersihkan tapi toilet juga harus bersih untuk kenyamanan para tamu,” pesannya.
Sementara itu, Bupati Lombok Tengah Fathul Bahri mengatakan Lantan 459 Internasional Motocross Sircuit mampu memberikan daya dorong dalam menggerakkan ekonomi masyarakat. Karena kemarin ada 13 crosser dari luar negeri yang berasal dari Amerika, Australia, Pranci, Canada beberapa crosser lainnya untuk latihan bersama.
“Mudah-mudahan ini ini menjadi daya dorong dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya masyarakat Lombok Tengah bagian Utara,” ungkapnya.
Selain itu, kata Bupati pada event MotoGP kemarin dari Pajak, Hiburan. Pemda Lombok Tengah mendapatkan 12 Miliar. Sirkuit Motocross ini dibangun sebagai bentuk jawaban atas permintaan masyarakat bagian utara dengan keberadaan Sirkuit Mandalika lalu wilayah Utara dapat apa. Sehingga sirkuit ini dibangun tanpa APBD, dengan urusan para kepala desa di wilayah Utara.
“Ini bukan hasil Fathul-Nursiah melainkan ini adalah hasil karya masyarakat Lombok Tengah,” tegasnya. (san/opik/diskominfotik)