Berbekal ilmu sebagai tenaga mekanik di Bengkel Astra Motor, menjadi modal utama bagi Abdurab Sazuli waga asal Kampung Karang Buaya Pagutan Timur Kota Mataram. Jika kita berkujung ke rumahnya, akan terlihat spanduk Astra Motor Honda terbentang di bengkel miliknya. Usaha bengkel yang dirintisnya sejak 2 tahun lalu tetap eksis dan siap melayani pelanggan yang datang dengan bermacam jenis sepeda motor. (09/05/2022)
Abdurab Sazuli (38) Bapak satu anak dan akrab disapa Durab ini menuturkan ilmu perbengkelan diperoleh pada tahun 2009 saat mengikuti diklat selama satu bulan di Astra Motor, setelah itu mendapatkan training selama satu bulan di bengkel Astra Motor Ahass Cakranegara Kota Mataram. Karna prestasi bagus sampai akhirnya di terima menjadi tenaga mekanik dan ditempatkan dibagian service selama 5 tahun dan sekitar 5 tahunan di bagian gudang.
Setelah 10 tahun berkerja, Durab pun resign atau mengundurkan diri dari Astra Motor karna tidak mau lagi terikat dengan aturan perusahaan, menginnginkan kebebasan dalam berkerja sehingga membuat lapangan kerja sendiri yakni bengkel spesialis honda di rumah.
Diakui Durab, dengan membuka bengkel sendiri, lebih banyak waktu dirumah, jam kerja kita atur sendiri dan tiap hari bisa kumpul bersama keluarga.
Dengan modal awal Rp.7.000.000,- Durab membeli beberapa perlengkapan perbengkelan atau tool untuk menunjang ketika mulai beroperasi seperti Kompresor,Pelengkapan Kunci , Sparepart,Oli, Ban dalam dan luar dan beberapa perlengkapan lainnya.
“Awal pertama buka pelanggan yang datang satu, dua orang, namun seiring beroperasinya bengkel ini selama 6 bulan, dan mulai dikenal, banyak yang datang, bahkan sampai malam masih buka jika ada pelanggan yang sifatnya mendadak atau urgen untuk minta motornya diservice”. Tutur Durab sambal mengencangkan beberapa baut saat menyervice motor scoopy.
Ditambahkannya, karna posisi bengkel berada di tengah kampung, mayoritas pelanggannya berasal dari warga setempat yang hampir 90% memiliki sepeda motor merk Honda. Ada juga pelanggan dari luar namun tidak begitu banyak.
Terkait dengan biaya service yang dikenakan, Durab mengakui memiliki standar tersendiri , dan lebih murah dari biaya service diluar kampung.
Selama 2 tahun beroperasi, pendapatan lebih dari UMR, perhari kisaran Rp.200.000,- bahkan lebih, sehingga hasil atau keuntungan yang diperoleh mampu menambah Sparepart dan sejumlah peralatan yang dianggap masih kurang. Selebihnya, hasil bengkel bisa menghidupi anak dan istri.
Kata Durab,Bengkel buka dari pukul 08.00 Wita sampai dengan pukul 17.00 Wita, jikapun ada pelanggan yang datang setelah pukul 17.00 Wita tetap dilayani sampai sepeda motornya klar diservice.
“Yang banyak menjadi keluhan pelanggan saat datang adalah bagian Spiti Injektor (servive lengkap)”. Ujar Durab
Sambungnya, selain itu perbaiki saringan, busi , Karburator, rantai dan Tamban Ban Tubeless.
Setelah merasakan enaknya buka usaha bengkel sendiri, Durab pun mengulangi ucapannya
“Jadi lebih enak buka bengkel sendiri , disamping Kita sebagai Bos, Kita juga sebagai karyawan atau tenaga mekanik, jam kerja Kita yang atur sendiri. Maju mundurnya bengkel ini tergantung dari diri Kita sendiri” tutup Abdurab Sazuli (Abdi KM Mataram)