Berqurban merupakan perintah Allah kepada hamba-Nya. Syariat qurban telah ada sejak zaman Nabi Adam AS dan demikian pula diperintahkan kepada Nabi Ibrahim AS sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT atas karunia yang diterimanya, sebagai bentuk bukti pengorbanannya kepada Allah SWT dan mempererat silaturrahim dengan sesama manusia terutama pasca lebaran.
Qurban merupakan ibadah yang paling dicintai Allah Swt. di hari Nahr, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat At-Tirmidzi dari ‘Aisyah ra. bahwa Nabi Saw. bersabda: “Tidak ada suatu amalan yang dikerjakan anak Adam (manusia) pada hari raya Idul Adha yang lebih dicintai oleh Allah dari menyembelih hewan. Karena hewan itu akan datang pada hari kiamat dengan tanduk-tanduknya, bulu-bulunya, dan kuku-kuku kakinya. Darah hewan itu akan sampai di sisi Allah sebelum menetes ke tanah. Karenanya, lapangkanlah jiwamu untuk melakukannya”
Sudah menjadi kegiatan rutin setiap Hari Raya Idul Adha di Desa Rensing Bat, Panitia Qurban Masjid Jami’ Nurul Islam Desa Rensing Bat Kecamatan Sakra Barat Kabupaten Lombok Timur menyiapkan hewan qurban untuk dibagi dagingnya kepada masyarakat khususnya yang berada di Desa Rensing Bat.
Jumlah Hewan Qurban yang diterima panitia Qurban Masjid Jami’ Nurul Islam Desa Rensing Bat untuk tahun 1443 H. ini terjadi penurunan dibandingkan tahun lalu yang menerima 10 ekor sapi dari 70 orang pengorban, ini karena adanya resufle pengurus ditubuh panitia dan kurangnya sosialisasi sejak awal.
Pelaksanaan pemotongan hewan qurban untuk tahun 2022 ini seperti biasa dilaksanakan sehari setelah hari raya Idul Adha 11 Dzulhijjah bertepatan dengan tanggal 11/07/2022 dengan jumlah hewan qurban sebanyak 6 ekor sapi dan 1 ekor Kambing dari 40 orang pengorban yang bertempat di depan Masjid Jami Nurul Islam Rensing Bat.
Pelaksanaan pemotongan hewan Qurban dihadiri Kepala Desa Rensing Bat Muhammad Hilmi, SE, Panitia Qurban, Masyarakat pengorban, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Pengurus Masjid dan Masyarakat Desa Rensing Bat.
Program “Gemar Berqurban” Masyarakat Desa Rensing Bat awalnya digagas oleh Nuruddin, M.Pd Ketua Remaja Masjid Nurul Islam Jami Nurul Islam kala itu dan langsung bertindak sebagai sekretaris panitia qurban dan Almarhum Ust. H. Sopian Hadi, S.Ag sebagai ketua panitia yang dibentuk melalui musyawarah masyarakat.
Pendaftaran dilakukan selama 1 tahun berjalan bisa dengan menyerahkan uang atau hewan qurban. Jika menyerahkan uang maka panitia akan membeli 1 ekor sapi setiap kelipatan 7/ orang, namun jika kurang dari 7 orang maka akan dibelikan kambing.
Panitia Qurban melalui sekretarisnya Muhammad Faizun Fikri, S.IP Kepada Kampung Media menyampaikan bahwa Pendaftaran ibadah qurban untuk tahun 1444 H/2023 M pihaknya sudah menerima 7 orang pengorban untuk 1 ekor sapi dengan biaya Rp. 2.500.000 per satu orang pengorban kali 7, ada kenaikan Rp. 150. 000 dari tahun ini mengingat harga sapi yang terus meningkat dari tahun ke tahun.
Panitia Qurban Lanjut Fikry, Tahun ini merekrut kurang lebih 50 pekerja yang berasal dari wilayah desa rensing bat yang menangani mulai dari penyembelihan hewan qurban hingga pembagian daging qurban kepada masyarakat.
“Program Gemar Berqurban Masyarakat Desa Rensing Bat sudah masuk di tahun ke-11, tahun ini panitia menerima 40 orang pengorban dengan 6 ekor sapi dan 1 ekor kambing“, Jelas Fiky.
Masyarakat yang melaksanakan qurban melalui program “Gemar Berqurban” Masjid Jami Nurul Islam Rensing Bat tahun 2022 ini mengalami penurunan dari tahun sebelumnya, ini karena kurangnya sosialisasi kepada masyarakat sejak awal dan adanya resufle pengurus di tubuh panitia, Imbuhnya.
Panitia akan membagikan daging qurban kepada masyarakat langsung dilakukan oleh panitia di depan masjid, panitia sudah mengedarkan kupon ke masyarakat sejak hari jumat kemarin dengan jumlah penerima kurang lebih 517 kepala kelurga. Pembagian akan di mulai pada siang jam 1.00 wita, Jelasnya.
Ibadah Qurban kata fikry, Sebagai ajang kita berbagi dan mempererat silaturrahim pasca lebaran, jangan ada yang saling berburuk sangka terutama antar keluarga terdekat, saudara antar saudara, sahabat antar sahabat, tetangga antar tetangga dan seterusnya. Mari sucikan jiwa dan saling bermaafan, Tutup sarjana Ilmu politik Universitas Muhamadiyah mataram ini.