Jajaran Pengurus Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (IPEMI) Kabupaten Bima dipimpin Fitriani Adel Linggi Ardi, SE yang juga pengusaha Muslimah pemilik Brand Madu Hutan – Mbojo Honey Rabu (13/7) menggelar Pelatihan Pembuatan tas, Dompet dari bahan daur ulang ban dalam bekas dan celana jeans bekas.
Fitriani dalam sambutannya mengungkapkan bahwa perempuan harus mandiri, mampu berkarya dan menciptakan lapangan kerja.
“Kita bisa menciptakan barang yang dianggap oleh orang lain sampah, di tangan kita akan menjadi karya seni bahkan bernilai rupiah. Maka ini adalah awal bagi kita untuk trus maju dan berinovasi berkreatifitas untuk menopang perekonomian rumah tangga, juga menjadi wirausaha.
Dengan keterampilan yang dimiliki akan membuka banyak lapangan kerja untuk orang-orang disekitar kita dan ke depan, jika ibu-ibu sukses menjadi pengusaha dapat merangkul lebih banyak wirausaha yang bisa sukses”. Ungkap Ketua IPEMI ini mengakhiri sambutannya.
Pada kesempatan tersebut, Kabid Pemberdayaan Perempuan dari DP3AP2KB Kabupaten Bima Hj. Siti Romlah S.Sos .MM dalam arahannya berharap, pelatihan ini dapat terus dilakukan. Ini merupakan langkah awal untuk ibu-ibu berkarya, bisa menghasilkan pendapatan keluarga dan menebarkan kepada perempuan lain yang berada di desa masing-masing. Kata Romlah penuh semangat.
Sementara itu, Fasilitator Pelatihan yang juga pengusaha Muslimah bergerak di bidang Craft pemilik brand “Syakira craft” Retno Arumdati menjelaskan, sampah bisa bernilai ekonomi tinggi kalau kita mampu memanfaatkannya kembali, mengolah menjadi dompet cantik dan bekas celana jeans menjadi tas super keren. Dalam pelatihan, tidak menggunakan pola, namun kita akan berimajinasi. Setiap yang bernilai seni tidak perlu ketentuan baku.” jelasnya
30 orang peserta terdiri dari Ketua TP PKK Desa Se Kecamatan Belo, 18 orang perwakilan perempuan penjahit pakaian dari 9 Desa di Kecamatan Belo dan 15 orang anggota Pekka perwakilan Pekka dari desa (Samili, Kalampa, Risa, Tente, Talabiu, Sakuru, Tonggondoa) di Basecamp IPEMI kota Bima.
Pada sesi pelatihan, 30 peserta di bagi menjadi 5 kelompok ditambah 1 kelompok dari kru IPEMI. Pelatihan pertama membuat dompet ukuran kecil dari ban bekas dan dilanjutkan sesi pembuatan tas dari jeans bekas. Satu kelompok di targetkan 1 dompet dan mampu menghasilkan 2 dompet dan satu celana menghasilkan dua unit tas dalam waktu 30 menit. Sisa kain yang adapun bisa di sulap menjadi dompet untuk ukuran opsional.
Melihat tingginya minat peserta dan pelatihan ini sangat bermanfaat untuk ibu-ibu dalam menciptakan karya seni dari sampah, Pengurus IPEMI menambah waktu pelatihan yang awalnya satu hari menjadi dua hari. (efan kim km lengge wawo)