Kota Bima – Di tahun 2021 ini lah, Ujian Madrasah Berstandar Nasional (UMBN) kembali dilaksanakan setelah sempat tidak terlaksana pada tahun 2020 akibat munculnya pandemi Covid 19. Ujian tahun ini sedikit berbeda dengan pelaksanaan ujian tahun-tahun sebelumnya. Perbedaannya terdapat pada opsi penggunaan alat ujian. Pelaksanaan ujian sebelumnya berbasis komputer dan pensil kertas. Namun sekarang ujian dilaksanakan berbasis komputer, berbasis android atau kombinasi keduanya.
MTSN 3 Kota Bima sebagai salah satu madrasah negeri di kota Bima dalam rangka melaksanakan ujian madrasah memilih menerapkan Ujian Madrasah Berbasis Android. Kepala MTSN 3 Kota Bima, H. Najamuddin,S.Pd., M.Pd mengatakan, “Pada tahun ajaran 2020/2021 ini, sekolah madrasah di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag) dalam melaksanakan Ujian Sekolah/Madrasah Berstandar Nasional selain menggunakan sistem berbasis komputer juga menerapkan sistem berbasis android.” Senin (29/03/21).
Menurutnya, ujian dengan sistem berbasis android merupakan upaya mengatasi kelemahan sejumlah sekolah yang terkendala terbatasnya peralatan komputer. Oleh karena itu, MTsN 3 Kota Bima sebagai sekolah yang belum memiliki kelengkapan alat komputer pada tahun ini menerapkan Ujian Sekolah/Madrasah Berbasis Android.
“Alhamdulillah pada tahun ajaran 2020/2021 ini siswa MTsN 3 Kota Bima yang mengikuti ujian berbasis android sebanyak 139 orang siswa. Semua soal dikerjakan oleh siswa dengan menggunakan handphone android. Pelaksanaannya terbagi dalam dua sesi. Selanjutnya, untuk memperlancar pelaksanaan ujian tersebut pihak sekolah memberikan paket data kepada masing-masing siswa yang memiliki hp android,” tuturnya.
Lebih lanjut H. Najamuddin S.Pd.,M.Pd. mengatakan bahwa pelaksanaan ujian berbasis komputer dan android ini berdasarkan hasil kesepakatan internal madrasah agar semua ujian sekolah/madrasah hendaknya dilaksanakan dengan menggunakan kedua sistem tersebut.
Dikatakannya, pada awalnya siswa merasa kesulitan dengan ujian berbasis android, namun setelah diujicoba beberapa kali, akhirnya siswa mulai beradaptasi. Sehingga pelaksanaan ujian sekolah/madrasah dapat berjalan sukses dan lancar. Penggunaan sistem android pada ujian dinilai positif karena memberi banyak manfaat dan kemudahan bagi sekolah jika dibanding ujian menggunakan metode lama yaitu kertas dan pensil.
”Pemanfaatan android untuk kepentingan pendidikan merupakan langkah positif dan sangat berguna untuk mengurangi stigma negatif terhadap penggunaan hp android oleh anak-anak. Selama ini, kebanyakan masyarakat menilai penggunaan handphone android hanya digunakan untuk bermain game online dan medsos. Padahal tidak demikian. Sekarang kita dapat mengarahkan anak-anak untuk menggunakan handphone sebagai alat ujian dan kepentingan pendidikan lainnya,” tutupnya (NR)