MATARAM-Kunjungan kerja sehari di Pulau Lombok pada Sabtu (27/8/2022) diakhiri Puan Maharani dengan menggelar rapat konsolidasi bersama lebih dari 1.300 pengurus dan kader PDIP dari seluruh NTB. PDIP siap memenangkan Pemilu 2024 yang akan menjadi kemenangan ketiga secara beruntun.
Rapat konsolidasi tersebut digelar di Kantor DPD PDIP NTB di Jalan Lingkar Selatan, Kota Mataram. Puan datang didampingi suaminya Happy Hapsoro dan Wakil Sekjen DPP PDIP Ahmad Basarah yang juga Wakil Ketua MPR RI. Rapat digelar sabtu sore, sebelum Puan dan rombongan bertolak ke Bali untuk agenda resmi Ketua DPR RI.
Saat tiba, Puan langsung disambut lebih dari seribu kader yang sudah berkumpul semenjak siang. Mengenakan pakaian berwarna merah, khas PDI Perjuangan. Para kader PDIP NTB tak henti memekikkan kata-kata yang menggelorakan semangat.
Rapat konsolidasi tersebut diawali dengan laporan Ketua DPD PDIP Perjuangan NTB H Rachmat Hidayat. Anggota DPR RI dari Dapil Pulau Lombok Tersebut sebelum memulai laporannya, mengajak seluruh hadirin mengirim doa untuk almarhum Taufik Kiemas, ayahanda Puan Maharani, yang juga bagi kader PDIP adalah Bapak Empat Pilar Kebangsaan Indonesia.
Dalam laporannya, Rachmat menyampaikan kesiapan seluruh kader PDIP NTB, tegak lurus terhadap seluruh keputusan partai. Termasuk jika Ketua Umum telah menetapkan siapa yang akan diusung menjadi calon Presiden dari PDIP Perjuangan dalam Pemilu 2024.
Sementara dalam rapat konsolidasi ini, Puan mengingatkan, konsolidasi partai diperlukan untuk menyolidkan para kader. Apalagi tahapan Pemilu 2024 sudah dimulai. Putri Presiden ke 5 RI, Hj Megawati Sokarnoputri ini mengatakan, Pemilu memang akan digelar pada 2024. Namun, khusus Pemilu Presiden dan Pemilihan Legislatif, akan digelar pada 14 Februari tahun 2024. Yang artinya hanya sebulan setelah pergantian tahun.
Karena itu, waktu yang tersedia tidak banyak. Karena itu, konsoldiasi internal sudah harus dimulai. Apalagi, Daftar Calon Sementara calon anggota legislatif sudah akan muncul pada April 2023 untuk kemudian menjadi Daftar Calon Tetap pada November 2023.
“Kita merapatkan barisan biar tidak ada yang ke kanan atau ke kiri. Jelang 2024 semua kader harus tegak lurus,” kata Puan yang disambut kesiapan dari para kader.
Dia menekankan, PDIP siap mencetak sejarah untuk memenangkan Pemilu 2024 yang berarti akan menjadi kemenangan ketiga beruntun setelah Pemilu 2014 dan Pemilu 2019. Kemenangan tiga kali beruntun tersebut akan menjadikan PDIP sebagai partai yang pertama melakukannya sepanjang sejarah demokrasi Indonesia semenjak Pemilu digelar pertama kali tahun 1955.
Untuk menggelorakan semangat para kader, Puan menceritakan perjalanan dirinya semenjak awal bergabung di partai. Dia menekankan, dirinya memang putri Megawati Soekarnoputri. Namun, bukan berarti, dia mendapat privilege dengan status tersebut. Karena itu, dia harus berjuang sama seperti kader lainnya untuk bisa duduk di lembaga legislatif.
Puan tercatat menjadi anggota DPR RI pertama kali dari daerah pemilihan di Jawa Tengah pada tahun 2009. Saat itu, Puan memperoleh 200 ribu suara. Pada Pemilu 2014, Puan kembali mencalonkan diri dan mendapatkan 300 ribu suara. Namun, dia mendapatkan penugasan lain sebagai Menko PMK di periode pertama kepemimpinan Presiden Jokowi. Sehingga Puan digantikan kader lain di DPR RI.
Pada Pemilu 2019, Puan mencalonkan diri lagi sebagai Anggota DPR RI. Suara yang diraihnya menjadi rekor dalam pemilu. Sebab, suara pribadi yang diraihnya lebih dari 400 ribu, dan menjadi jumlah suara terbanyak sepanjang sejarah pemilu legislatif.
Puan pun mendorong seluruh kader PDIP untuk tiada henti-henti menyapa masyarakat dari dekat. Dan hal tersebut harus dimulai dari sekarang. Dia menekankan, menyapa masyarakat tersebut tidak melulu harus membawa sumbangan sembako.
“Mulailah dari satu keluarga. Lalu menjadi satu desa. Lalu menjadi satu kecamatan dan seterusnya,” kata Puan.
Dia juga meminta kepada kader yang ingin diusung PDIP dalam Pilkada serentak tahun 2024 untuk bersinergi pula memenangkan partai dalam Pilpres dan Pileg terlebih dahulu. Sebab, Pileg dan Pilpres digelar lebih dahulu baru Pilkada.
“Kalau partai kita menang Pilpres dan menang Pileg, maka untuk Pilkada tentu akhirnya menjadi lebih mudah,” imbuh Puan.
Puan pun memberi warning agar tidak ada polemik internal. Tidak boleh lagi ada terdengar antar kader saling bertengkar.
Usai rapat konsolidasi, Puan kemudian membagikan santunan kepada anak yatim, kaum dhuafa, dan para penyandang disabilitas. Setelahnya, Puan kemudian bertolak menuju bandara untuk selanjutnya melanjutkan kunjungan kerja ke Provinsi Bali. (Tim KM Mataram)