Mataram — Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Nusa Tenggara Barat (NTB), Hj. Niken Saptarini Widiyawati Zulkieflimansyah selaku Penasehat DWP Provinsi NTB mengatakan ibu yang cerdas adalah kunci pertahanan keluarga.
Hal itu disampaikan pada acara Puncak Peringatan HUT Dharma Wanita Persatuan Ke-23 Tahun 2022 di Gedung Graha Bhakti Praja Kantor Gubernur pada Rabu (14/12) dengan kali ini mengangkat tema membangun perempuan cerdas untuk memperkuat ketahanan keluarga di era digital.
“Ketahanan keluarga artinya keluarga yang mampu menghadapi berbagai macam goncangan, masalah, cobaan, sehingga bisa tercapai tujuan berkeluarga yaitu keluarga bahagia sejahtera, di sini memang kecerdasan dari para ibu-ibunya memegang kunci yang sangat penting”, kata Bunda Niken.
Tantangan atau gangguan gangguan kini bukan hanya yang terlihat saja, tapi juga yang tidak terlihat. Karena semua masuk melalui platform HP. Gangguan tersebut terjadi tidak hanya untuk diri sendiri sebagai perempuan tapi juga pada anggota keluarga termasuk anak-anak.
Pemilihan yang tepat dalam penggunaan alat-alat digital kepada anak sangat penting untuk diketahui. Mengingat setiap tahapan usia anak mulai dari kecil, SD SMP SMA memiliki tantangan masing-masing. Cara menghadapinya pun berbeda-beda, sehingga Ibu yang cerdas yang mengerti sangatlah penting dalam memagari mereka.
“Sungguh ibu-ibu yang cerdas selalu diperlukan untuk mengetahui apa masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh anak-anak kita di setiap tahapan usianya. Dan tidak hanya anak-anak, kepada bapak-bapak juga kita lihat agar kita tau persoalan apa yang sedang dialaminya”, pesan Bunda Niken
Sementara Wakil Ketua I Tim Penggerak PKK Provinsi NTB, Ir. Hj. Lale Prayatni juga selaku Ketua Umum DWP Provinsi NTB pada kesempatan itu juga menyampaikan bahwa sangat penting bagi semua ibu-ibu yang tergabung dalam keanggotaan dharma wanita persatuan untuk memahami lagi esensi dari sejarah pembentukan organisasi yang memiliki semangat yang sama dengan sejarah hari ibu. Pemahaman akan peran sebagai anggota dharma wanita persatuan akan menjadi model dasar untuk melangkah ke depan untuk maju menjadi penggerak bagi peningkatan kualitas keluarga dan masyarakat.
“Kita harus terus mengingat bahwa ibu yang hebat dan perempuan yang cerdas adalah penentu kualitas keluarga dan masyarakat kita”, ungkapnya.
Oleh karena itu momen peringatan HUT DWP ini sekaligus untuk meluncurkan gerakan keluarga cerdas membaca, dengan harapan melalui tema dan gerakan tersebut bisa mengajak seluruh anggota dharma wanita persatuan untuk belajar satu sama lain, untuk terus mengasah keahlian di berbagai bidang kehidupan dan juga tidak lupa mendalami nilai-nilai Pancasila yang menjadi landasan dan pengembangan karakter, sehingga nantinya menjadi panutan di tengah keluarga. (Nia/Opik/diskominfotik)