Ikrar para pejuang pada Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22 Desember 1928 merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan kaum perempuan di Indonesia. Artinya, perempuan-perempuan cerdas sudah ada dari zaman dulu.
Hal tersebut disampaikan Hj. Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah dalam acara Peringatan Hari Ibu Ke-94 Tahun 2022 di Gedung Graha Bhakti Praja pada Senin (19/12).
“mudah-mudahan kita juga bisa menjadi perempuan-perempuan cerdas masa kini yang bisa meneruskan semangat-semangat para perempuan di masa tersebut”, tutur Bunda Niken selaku Ibu Sesepuh Perempuan Provinsi NTB.
Dikatakan bahwa Hari Ibu biasanya adalah hari dimana para Ibu memberikan perhatian dan apresiasi serta penghargaan pada peran kaum perempuan bagi keluarga, masyarakat dan bangsanya.
“apresiasi bagi ibu-ibu yang tidak hanya sabar tetapi melakukan semuanya dengan penuh keikhlasan, kasih ibu seperti matahari yang menyinari dunia, hanya memberi tanpa kembali”, ungkapnya.
Pada kesempatan ini, Bunda Niken juga mengajak kepada ibu-ibu yang hadir agar semua memberikan dedikasi dan kesabaran serta keikhlasan untuk bekerja bagi masyarakat khususnya anak-anak dan kaum perempuan, karena masih banyak yang memerlukan kasih sayang dan perhatian.
Saat ini NTB sudah sangat maju, bisa dilihat dari Wakil Gubernur, Ketua DPRD Provinsi, Bupati dan Wakil Bupati serta berbagai macam posisi perempuan di berbagai macam organisasi pemerintah maupun swasta.
“namun perlu disadari juga bahwa NTB masih banyak PR, berkaitan dengan masalah pemberdayaan perempuan, masih banyak belum mendapatkan kesempatan dan fasilitas untuk bisa memperoleh ilmu yang bermanfaat untuk mendapatkan pelatihan, akses hal-hal yang bisa meningkatkan keberdayaan dirinya”, jelas Bunda Niken.
Selanjutnya, Bunda Niken juga menyampaikan dengan momen Peringatan Hari Ibu menjadikan momentum untuk introspeksi diri seberapa jauh organisasi-organisasi perempuan sudah berusaha untuk membuat perempuan-perempuan di daerah ini semakin berdaya. (Nina/Opik/Diskominfotik)