Organisasi perempuan memiliki kekuatan yang mampu merubah situasi. Tidak hanya karena Nusa Tenggara Barat memiliki perempuan cerdas tapi juga mempunyai peran sangat besar dalam masyarakat sebagai istri, ibu maupun pribadi.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur NTB, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, MPd dalam perayaan 59 tahun Badan Koordinasi Organisasi Wanita NTB di Lombok Plaza, Selasa (27/12).
“Peran itu tidak dibatasi usia tapi semangat. Banyak pengurus BKOW NTB yang sudah sepuh tapi masih semangat bekerja dan berbuat untuk masyarakat”, ujar Wakil Gubernur.
Dikatakan Wagub, banyak program pemerintah merupakan ranah domestik keluarga dan rumahtangga yang memerlukan peran perempuan. Apalagi capaian program unggulan NTB seperti kesehatan, lingkungan dan pendidikan harus dimulai dari perubahan pola pikir dan tindakan.
Memilah sampah, cara hidup sehat atau memperbaiki Indeks Pembangunan Manusia tidak dicapai seketika tapi mengupayakan percepatan yang dapat diraih dalam puluhan tahun.
Oleh sebab itu, Wagub berharap, BKOW dan seluruh organisasi perempuan didalamnya bisa memahami perannya dan berkontribusi lebih besar di masa depan.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) NTB, Hj Niken Saptarini Widyawati Zulkieflimansyah mengatakan, usia 59 adalah usia yang matang sebagai organisasi.
“Masih banyak isu yang perlu disentuh dan membutuhkan peran dan kerjasama seluruh stakeholder”, ucapnya.
Ketua BKOW NTB, Sofia Rawiayana mengatakan, telah banyak kegiatan yang dilakukan selama tahun 2022. Diantaranya terlibat dalam persoalan lingkungan, kesehatan sampai penguatan kader organisasi melalui komunikasi personal.
” Sudah ada 50 trainer yang siap membantu dalam hal komunikasi personal kader”, katanya.
Ia menambahkan, koordinasi kegiatan hingga ke kabupaten/ kota diakuinya masih terkendala. Namun demikian, ia optimis BKOW akan terus bekerjasama dengan pemerintah mulai pusat sampai lingkup terkecil. (jm/opeick)