Belu NTT – Hari ini ada yang terlihat berbeda di rumah salah seorang tokoh agama Khatolik Romo Yoris Giri di Dusun Patuluka Desa Jenilu Kecamatan Kakuluk Mesak Kabupaten Belu Provinsi NTT.
Terlihat puluhan personel Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur yang membuat rumah taman literasi bagi masyarakat Atapupu berbuka puasa di rumah pimpinan Gereja Paroki Stella Maris yang dihadiri Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Komandan Satgas Pamtas Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, Romo Yoris Giri dan tokoh masyarakat Atapupu di rumah Romo Yoris Giri, Minggu (25/4/2021).
Menurut Romo Yoris Giri, buka puasa maupun sahur bagi keluarga kami yang umat Islam khususnya personel yang membangun taman literasi sudah disiapkan oleh pihaknya dan itu hal yang biasa dilakukan sebagai wujud toleransi hidup beragama.
“Kebetulan kami punya program bersama untuk membangun rumah taman literasi bagi masyarakat Atapupu yang pembangunannya sudah berjalan kurang lebih satu Minggu,” ujarnya.
“Taman literasi ini nanti dapat digunakan oleh adik-adik kita yang sekolah maupun masyarakat untuk belajar baik membaca maupun menulis,” imbuhnya.
Romo Yoris sapaan akrabnya juga menjelaskan kebetulan Keuskupan Atambua hadir mengecek budidaya tanaman anggur yang ada di sekitar asrama Gereja Paroki Stella Maris dan juga Dansatgas yang datang melihat progress pembangunan taman literasi yang bersebelahan dengan lahan tanaman anggur.
“Jadi ini seperti tidak disengaja, ini keberkahan bagi kita bersama untuk berbuka, maka kami adakan berbuka bersama secara sederhana,” terang pria kelahiran Kabupaten Timur Timor Tengah (TTU) tersebut.
Romo Yoris juga berharap untuk bersama-sama dengan Satgas Pamtas Yonif 742/SWY yang sudah dikenalnya sejak lama dapat memberdayakan dan memajukan masyarakat di wilayah perbatasan.
Sedangkan Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro memberikan apresiasi atas toleransi umat beragama di Kabupaten Belu khususnya di Atapupu yang terlihat damai dalam bingkai kebersamaan dan kekeluargaan.
“Ini patut dijadikan contoh yang baik bagi kelangsungan hidup beragama di Indonesia mengingat bangsa kita yang majemuk dengan berbagai suku, adat istiadat, budaya dan lainnya,” ungkapnya.
Dikatakan Bayu Sigit, walaupun belum genap dua bulan di Belu, namun sudah terasa seperti rumah sendiri karena memang masyarakat Belu bersama personel Satgas Yonif 742/SWY sudah tidak asing lagi.
“Ini salah satu keberuntungan kami yang bisa langsung dekat dengan masyarakat Belu khususnya masyarakat di wilayah perbatasan,” sebutnya.
Ia juga berharap kebersamaan dan kekompakan seperti layaknya sebuah keluarga dapat diteruskan bahkan ditingkatkan dalam rangka membangun umat yang toleran dalam bingkai NKRI.
Usia acara buka puasa bersama dilanjutkan dengan foto bersama dengan Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Dansatgas, Romo Yoris dan personel Satgas yang membangun taman literasi.