Tidak mudah menentukan pelaksanaan event MXGP kelas internasional Mataram Lombok. Pemprov NTB menyediakan 3 tempat pertama di Lantan, Tohpati yang cukup dekat dengan Mataram, kemudian Ex Bandara Selaparang. Sehingga dengan berbagai pertimbangan Tim Infront akhirnya mengambil tempat di Ex Bandara Selaparang. Sehingga butuh cara berbeda untuk positif eksternalitas pembangunan di NTB.
Hal ini diungkapkan Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah SE, M. Sc pada rapat koordinasi dan dukungan daerah untuk MXGP Lombok bertempat di Aula Sangkareang kantor Gubernur, Mataram (22/5).
Bang Zul sapaan akrab Gubernur berharap para pembalap dan pendamping serta para krunya merasa senang, aman, dan nyaman ketika berada di Lombok.
“Minimal jika di Lombok mampu menghadirkan senyuman bagi pendamping-pendamping pembalap dan krunya,” candanya.
Oleh karena itu butuh cara berbeda untuk eksternalitas pembangunan di NTB melalui event internasional yang hampir pelaksanaannya setiap bulan.
“Event balap motor ini bukan hanya balap semata melainkan ini adalah eksternalitas untuk pengungkit aktivitas kegiatan pembangunan di NTB,” tuturnya.
Ditambahkan Bang Zul, bahwa tanah yang yang luasnya 68 hektar itu tidak jadi kumuh bisa dimanfaatkan dan hidup kembali.
“Jika ini sukses, saya yakin aktivitas bisnis di kota Mataram akan menggeliat bangkit, Senggigi akan hidup bahkan Lombok Utara dengan 3 Gili akan kecipratan atas berbagai aktivitas lainnya,” ujarnya.
Selain menjadi kebangkitan ekonomi, event MXGP ini dapat meningkatkan lapangan kerja, pariwisata, okupansi hotel dan lain sebagainya. Sehingga apa gunanya pelaksanaan MXGP disini bila diatas tidak berkembang dan maju.(san/opik/diskominfotik)