Dae Reso

Alhamdulillah, Rabu 23 Agustus 2023, saya berkesempatan sillaturrahmi dengan Dae Reso dikediamannya di Hang Jebat Jaksel.

Dulu, tahun 2002 – 2003, saya sempat menjadi jubir Dae Reso. Reuni kali ini diwarnai canda tawa, nostalgia mengenang hal2 yang ringan dan lucu selama membersamai Dae Reso sbg Gubernur. Mas Ari Harun, yang mendampingi, juga ikut larut dalam nostalgia dadakan itu. Dan reuni jadi agak serius ketika membahas seorang sosok yaitu Drs. H. Lalu Azhar – Wakil Gubernur yang mendampingi Dae Reso. Berikut catatan kecil dialog itu.

——–oo000oo——‘

H. HARUN ALRASYID : MAMIK AZHAR GURU SAYA

Alhamdulillah senang sekali rasanya ketika berkesempatan sillaturrahmi dan mengawali dialog dengan Gubernur NTB ke 5 – Bapak Drs. H. Harun Alrasyid MSi di kediamannya yg asri di Hang Jebat Jaksel tanggal 23 Agustus 2023.

Dialog kian hangat dan nostalgis ketika topik bahasan tentang sosok seorang Mamik Azhar. Mamik Azhar pernah mendampingi Dae Reso ( sapaan akrab Bapak H. Harun Alrasyid ) menjadi wakil gubernurnya.

Awalnya, dengan nada suara yg agak berat dan tertahan Dae Reso menceritakan kenangannya dengan Mamik Azhar. Sangat banyak kenangan indah saya dengan Mamik Azhar namun sayang tidak mampu untuk saya ceritakan dengan baik.

Yang pasti, Mik Azhar itu bagi saya sungguh sosok yg Luar biasa. Kami sempat berkompetisi menjadi Gubernur di awal era reformasi tahun 1998 lalu. Pasca kompetisi saya khawatir sillaturrahmi kami terganggu. Ternyata, kekhawatiran saya itu berlebihan. Sillaturrahmi kami tetap hangat. Bahkan, Mamik Azhar sangat ksatria dan demokratis. Beliau siap mendukung dan mendampingi saya berjuang membangun NTB bersama-sama.

Jujur, Mamik Azhar kemudian menjadi “guru” saya untuk bisa memahami kondisi, dinamika dan konfigurasi sosial yang terjadi di daerah ini.

Saya harus akui, pemahaman awal saya ttg daerah saya sendiri ini sangat minim. Saya lama eksis diluar daerah. Saya berkarier mulai jadi lurah, camat, walikota, sekda hingga menjadi Wakil Gubernur di ibukota Jakarta. Sementara Mamik Azhar berkiprah sangat lama di daerah sehingga mengenal secara detail seluk beluk daerah ini.

Satu semester awal saya memimpin daerah ini, saya sangat terbantu berkat dukungan dan bimbingan tulus dari seorang Mamik Azhar. Mamik Azhar yang saya kenal, benar2 sosok yang sangat kompromis. Mamik Azhar tidak pernah mengenal kata permusuhan.
Saya merasa sudah banyak di bantu dalam mensukseskan Gema Prima. Mamik Azhar patut menjadi sosok yang pantas diteladani dan menjadi panutan kita semua.

Saya bersyukur kini NTB sudah mampu bangkit sejajar dan bahkan mampu bersaing dgn daerah lain. NTB memiliki newmonth dan potensi pariwisata berkelas dunia. Dengan modal yang luar biasa itu, saya yakin NTB kedepan akan melaju maju.

Kini di usia saya yg sudah 82 tahun ( lahir 1941 ) dan Mamik Azhar yang lebih tua dari saya, kami sama2 tetap saling mendoakan. Sillaturrahmi kami tetap terjalin baik dan tetap hangat. Setidaknya sudah dua kali saya sillaturrahmi ke kediaman Mamik Azhar di jalan Pejanggik.

Rasanya, saya sangat ingin sillaturrahmi lagi nanti bila berkesempatan pulang ke Mataram. Saya titip salam untuk Mamik Azhar ya, kata Dae Reso ketika saatnya saya harus pamit dan kembali ke Mataram.(H.Lalu Gita Ariadi – Sekda NTB)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *