Pemprov NTB melalui Dinas Kepemudaan dan Keolahragaan (Dispora) melaksanakan pemilihan pemuda pelopor tingkat Sumatera Utara 2023.
Fahri Azhari mengatakan pemilihan pemuda pelopor ini diikuti sebanyak 18 peserta berasal dari kabupaten/kota di Sumatera Utara yakni Medan, Deli serdang, Asahan, Pematang Siantar, Tapanuli Selatan (Tapsel), Binjai, Langkat dan Samosir.
Para peserta pemilihan pemuda pelopor ini diseleksi oleh 5 orang yang berasal dari akademisi, Dinas Sosial dan Dispora Sumut. Tim seleksi telah bekerja keras untuk menentukan pemenang sebagai pemuda pelopor tingkat Sumatera Utara.
Pemilihan pemuda pelopor tingkat Sumatera Utara telah dilakukan dan pemberian penghargaan diberikan pada hari Sumpah Pemuda pada Sabtu, 28 Oktober 2023 di Kabupaten Batubara, Provinsi Sumatera Utara.
Terdapat 10 peserta terbaik yang mengikuti pemilihan pemuda pelopor tingkat Sumut ini mewakili Kabupaten, mereka merupakan pemuda-pemuda terbaik di daerahnya masing-masing. Pemilihan pemuda pelopor ini mencakup lima bidang yakni 1. Pendidikan, 2. Agama, Sosial dan Budaya. 3. Pengelolaan Sumber Daya Alam (SDA), Lingkungan dan Pariwisata, 4. Pangan, 5. Inovasi Teknologi,
Salah satu Pemuda Pelopor tingkat Provinsi adalah Desy Wulan Pita Sari Damanik, M.Sn dengan kepeloporan bidang Agama, Sosial,dan Budaya. Desy merupakan anak muda asal Kabupaten Asahan, alumni Sarjana Seni Jurusan Tari dan seorang Magister Seni Institut Seni Indonesia Yogyakarta (ISI Yogyakarta). Sejak tahun 2015, Desy sudah mendirikan sanggar tari dengan nama Embashon Dance Crew, tepatnya saat sedang menempuh pendidikan S1 Semester 3 di ISI Yogyakarta hingga sekarang.
Selanjutnya, sejak tahun 2022 Desy bekerja di Kabupaten Sumbawa, Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai Dosen Seni Tari di Universitas Teknologi Sumbawa, untuk mengabdi dan mengembangkan ilmu seni dan budaya melalui bidang akademisi. “Salah satu cara menginovasi dimulai dari mentransmisikan seni dan budaya kepada masyarakat melalui sanggar seni, dan mentransmisikan melalui dunia pendidikan”, ujarnya.
Sebagai Pemuda Sumatera Utara yang menuntut Ilmu di Yogyakarta kemudian melakukan pengabdian dan menerapkan ilmu di Nusa Tenggara Barat merupakan suatu tantangan yang luar biasa untuk Desy, namun dari sini beliau mendapatkan pengalaman, wawasan, dan relasi yang lebih luas khususnya ilmu seni dan budaya. Menurut Desy “menginovasi adalah mengupgrade diri menjadi lebih baik dan menciptakan hal baru yang bermanfaat untuk orang lain khususnya masyarakat Indonesia”. (Tim KM Desy)