Mataram-Mengukuhkan pengurus Ikatan Keluarga Aktivis Sekolah Guru Indonesia (IKA SGI) Nusa Tenggara Barat, pemerintah provinsi NTB mengapresiasi peran guru terutama IKA SGI dan mengingatkan filosofi pendidikan bagi generasi.
Mewakili Pj Gubernur NTB, Hassanudin, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dr Aidy Furqon mengatakan, mendidik adalah proses mengubah sesuatu yang tidak baik menjadi baik.
“Mendidik adalah transfer emosi. Anak didik tidak akan mengingat nilai bagus yang diberikan tapi akan mengenang perlakuan guru saat mengubah perilaku tidak baik anak didik”, jelas Aidy di hadapan para guru yang bergabung dalam IKA SGI NTB di Balai Guru Penggerak Jempong, Mataram, Kamis (04/07).
Membacakan sambutan Pj Gubernur, Aidy mengatakan, kiprah Sekolah Guru Indonesia (SGI) melalui Program Organisasi Penggerak yang dibuat pemerintah guna mendorong hadirnya Sekolah Penggerak yang melibatkan peran serta organisasi masyarakat seperti SGI tetap fokus kepada peningkatan kualitas guru, kepala sekolah dan tenaga kependidikan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam kompetensi literasi dan numerasi.
Terkait tema seminar peningkatan profil pelajar Pancasila, Pj Gubernur menyampaikan hal tersebut sangat relevan dengan kondisi sekarang agar anak didik tak hanya cerdas secara keilmuan.
Untuk itu, penguatan pemahaman konsep base learnng ADAB project dan program sekolah berbasis adab, guru menjadi aktor utama dalam pengelolaan pendidikan dan pengajaran.
Hadir pula perwakilan Balai Guru Penggerak, Yuyun Sambodo, Direktur Universitas Terbuka dan perwakilan SGI Pusat yang mengukuhkan Pari Husnan sebagai Ketua SGI NTB periode 2024 – 2026. (jm/her/diskominfotik)