Kepala Cabang Dikbud Lotim Apresiasi Gelar Sabtu Budaya SMAN 1 Sambelia

Suasana Gelar Sabtu Budaya di SMAN 1 Sambelia yang Dihadiri oeh Kepala Cabang Dikbud Lotim (11/12/2021)

Lombok Timur – Sabtu Budaya merupakan salah satu program yang baru-baru ini diluncurkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Nusa Tenggara Barat dengan tujuan untuk mencari bakat dan talenta peserta didik di sekolah yang ada di wilayah Provinsi NTB dengan memberikan ruang ekpresi diri kepada peserta didik. Program ini telah dilaksanakan oleh beberapa SMA/SMK Sederajat yang ada di wilayah Kabupaten Lombok Timur dan salah satunya adalah SMA Negeri 1 Sambelia. Terkait dengan dilaksanakannya program dimaksud, Cabang Dikbud (KCD) Lombok Timur, Dr. H. Mashun, M.Pd., M.AP mengapresiasi Sabtu Budaya yang diselenggarakan oleh SMAN 1 Sambelia Kecamatan Sambelia Kabupaten Lombok Timur.

Kepala Cabang Dikbud (KCD) Lombok Timur, Dr. H. Mashun, M.Pd., M.AP, menerangkan bahwa program gelar Sabtu Budaya adalah salah satu program Dikbud Provinsi NTB untuk mencari talenta dari sekolah. Selama ini siswa-siswi yang memiliki bakat sangat banyak tapi selalu terpendam karena mereka jarang diberikan ruang untuk mengekpresikan diri.

Khusus di SMAN 1 Sambelia, ia melihat berbagai macam dinamika seni dan budaya yang dipagelarkan oleh peserta didik sekolah tersebut, termasuk seni tari.

Menurut H. Mashun, seni tari yang diperagakan siswi SMAN 1 Sambelia yang baru saja ditonton katanya masuk unsur budaya tradisional Bali. Tarian itu kata Mashun, sangat indah dan menarik perhatian sehingga tidak heran apabila, ia menjuluki Sambelia adalah  Indonesia Mini.

“Saya tadi melihat ada masuk tarian Bali. Jadi tidak hanya budaya lokal saja yang ditampilkan tetapi budaya luar juga bisa dikolaborasikan dalam tarian itu,” kata H. Mahsun (Sabtu, 11/12) usai mengikuti gelar Sabtu Budaya di SMAN 1 Sambelia. 

Untuk menggerakkan program Sabtu budaya di setiap sekolah, KCD Lotim akan terus melakukan pendampingan dan pembinaan agar program pemerintah daerah ini bisa berjalan di setiap sekolah khususnya SMA/SMK sederajat. 

Ia berharap program Sabtu budaya bukan hanya sekedar seremonial belaka, tapi ini adalah kegiatan yang bersifat kontinyu dan terus menerus digalakkn untuk membangun talenta yang dimiliki peserta didik.

Di tempat terpisah, Kepala SMAN 1 Sambelia, Nardi, S.Pd. kepada awak media menerangkan, program Sabtu budaya ini sudah dilaksanakan sejak awal semester pertama Tahun Pelajaran 2021/2022. Dan program ini lanjutnya, pertama kali dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi NTB, belum ada di Provinsi-Provinsi lain di Indonesia.

Dengan terangkatnya program Sabtu budaya di NTB maka Provinsi lain di Indonesia bisa mencontohinya. Dan Budaya-budaya lokal dimanapun itu akan terangkat dengan diadakannya program Sabtu budaya di sekolah.

“Dengan terangkatnya program Sabtu budaya di setiap sekolah menegah di NTB maka Provinsi lain akan mencontohinya, itulah nilai positifnya,” kata Nardi dengan nada semangat. 

Selain tujuan di atas, Sabtu budaya ini juga bertujuan untuk memberi ruang kepada anak didik untuk mengekspresikan diri setelah seminggu penuh belajar di ruang kelas. Olahraga tradisional juga katanya bisa terangkat lewat program ini.

“Anak-anak saya berikan jadwal setiap sore untuk berlatih kemudian pada setiap hari Sabtu pada dua jam mata pelajaran mereka kreasikan karyanya,” jelas Nardi. 

Yang lebih menariknya tambah Nardi, siswa/siswi setiap pagi sebelum masuk kelas, diajari makan saprah atau makan ramai-ramai beralaskan daun pisang di depan kelas. Tujuannya adalah untuk mengeratkan tali persaudaraan antara siswa. “Sebelum masuk belajar, mereka makan saprah di depan kelasnya masing-masing. Sedikit sama sedikit untuk menumbuhkan tali persaudaraan antar siswa. Jika itu kita anggap bagus maka, kami akan pose di Dikbud kemudian apabila ada event kita diberikan jadwal untuk tampil,” demikian ungkapnya. (Asri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *