Tanggal 30 September 2011 segala aktivitas kebandaraan berpindah dari Bandara Selaparang Rembiga ke BIL / LIA kini BIZAM.
Selama 12 tahun, lahan bandara seluas 67 Ha tersebut tidak mendapat perhatian dan pemeliharaan optimal. Sesekali areal apron, areal parkir dimanfaatkan untuk tempat pertunjukan musik, kegiatan olahraga dirgantara, tempat upacara kadang juga untuk resepsi.
Pada saat musibah gempa tgl 29 juli 2018 terjadi, ex Bandara Selaparang di jadikan posko bantuan bencana. Logistik dari luar daerah datang dengan pesawat hercules, landing di Rembige.
Pemprov NTB dan Pemkot Mataram berjuang ke PT Angkasa Pura I maupun ke Menteri BUMN untuk bekerjasama menghidupkan ex Bandara Selaparang ini. PT Angkasa Pura I melalui anak perusahaannya pernah juga melakukan kajian untuk menjadikan kawasan ini sebagai destinasi MICE terpadu.
Momentumnya tiba. Melalui pendekatan yg intens Gubernur NTB meyakinkan PT Angkasa Pura I untuk menghidupkan kembali kawasan yg nyaris mati suri ini.
Tanggal 12 Mei 2023 di Jakarta, akhirnya Dirut PT Angkasa Pura I menanda tangani MoU dengan Gubernur NTB tentang pemanfaatan lahan ex Bandara Selaparang.
Salah satunya adalah tempat pembangunan sirkuit sepanjang 1,6 km di areal kurang lebih 7 hektar. Posisinya persis di ujung barat run way. Jadilah Sirkuit Selaparang ini satu2nya Sirkuit di dunia yg di bangun di atas Bandara.
Dalam 1 bulan ini sirkuit dikerjakan dan dipastikan akan bisa dimanfaatkan pada awal juli 2023 yg akan datang. Rerumputan, padang ilalang, pepohonan dan pegununungan menyatu jadi pemandangan yg indah. Ini pasti jadi lokasi selfi yg baik dan bikin pangling. Seakan sedang berada di padang savana Gunung Rinjani.
Untuk menghidupkan kembali ex Bandara Selaparang menjadi episentrum baru pertumbuhan ekonomi di NTB khususnya di Kota Mataram, telah diadakan Rakor dukungan Daerah terhadap penyelenggaraan event MXGP Selaparang pada tanggal 22 Mei 2023 di Gedung Sangkareang Kantor Gubernur NTB.
Alhamdulillah dalam rakor tersebut, Gubernur NTB sebagai sahibul bait sahibul hajat memaparkan proses pendekatan dan obsesi2 ke depan untuk memanfaatkan kawasan ex Bandara.
Walikota Mataram didampingi kepala OPD terkait hadir memberikan komitmen dukungan. Danrem 162 WB, Kapolda NTB diwakili Karo Ops, ka OPD Pemprov, PT SEG, GM PT AP I BIZAM, GM BUMN, pelaku pariwisata dll juga hadir memberikan komitmen dukungannya.
Semoga segera secercah sinar di ujung terowongan menjadi nyata. Menerangi dan mengiringi berlalunya 12 tahun malam-malam gelap kawasan ex Bandara Selaparang. (H.Lalu Gita Ariadi – Sekda NTB)