Belu NTT – Hari ini Tim peliptan TVRI NTT didampingi Penerangan Korem 161/WS akan melakukan pengambilan video untuk mengisi Produksi Paket Inspirasi Indonesia yang akan ditanyangkan pada Juni mendatang.
Demikian dikatakan Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro selaku Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur didampingi Wadansatgas Mayor Inf Aditya Nugraha di Pos Asumanu Dusun Leomanehat Desa Asumanu Kecamatan Raihat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Sabtu (22/5).
Dipaparkannya, tim peliputan TVRI NTT dipimpin Ibu Irawati Barmantyas dan dari Penrem 161/WS Kapten Inf Dafrian, S.S., sengaja melakukan peliputan kegiatan yang pernah dilakukan personel Satgas Pamtas Sektor Timur untuk disiarkan secara nasional melalui siaran TVRI Pusat.
“Jadi lima pos yang kami siapkan selama peliputan sesuai dengan program yang sudah dikerjakan bersama masyarakat,” ujarnya.
Adapun pos yang dimaksud yaitu Pos Laktutus dengan program pembuatan tempe, opak-opak dan makanan khas Lombok dari ubi kayu, Pos Asumanu dengan program mesin perontok jagung dan abon pepaya, Pos Nunura dengan program ketahanan pangan dan semenisasi.
Sedangkan di Pos Maubusa melaksanakan patroli patok mengingat pasca badai siklon tropis seroja pada April lalu, beberapa patok hilang terbawa banjir sungai, dan terakhir di Pos Silawan Kipur I dengan kegiatan patroli rutin penggagalan penyelundupan karena di daerah Kipur rawan penyelundupan.
Dalam perjalanan shooting video maupun wawancara, sambungnya, ternyata banyak hal yang menarik untuk diberitakan secara khusus sehingga tim peliput dari TVRI selain untuk Produksi Paket Inspirasi Indonesia juga mengambil video dan wawancara untuk pemberitaan TVRI NTT sendiri.
“Alhamdulillah ini suatu kebanggaan bagi saya khususnya dan anggota Satgas Pamtas Sektor Timur umumnya yang melihat langsung manfaat dari beberapa program unggulan yang diberikan oleh personel pos,” ungkap Dansatgas.
Dijelaskan Bayu Sigit, beberapa program yang memang sudah disiapkan dari home base di Mataram NTB, namun ada beberapa tambahan program setelah melihat langsung kondisi masyarakat.
“Dari komunikasi sosial dengan masyarakat, para personel pos menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di pos masing-masing, maka terciptalah beberapa program unggulan yang sifatnya dadakan namun sukses dan bermanfaat bagi masyarakat dalam meningkatkan perekonomian masyarakat,” sebutnya.
Beberapa program tersebut diatas, selain patroli, rata-rata diluar program yang sudah disiapkan dan ada lagi program lain yang juga tidak disiapkan dari home base yakni pembuatan kerajinan bambu oleh Pos Lakmars seperti kursi, meja dan lainnya, pembuatan bakso cilok oleh Pos Salore, kerajinan gorok-gorok oleh Pos Kewar dan kerajinan seni ukir yang diajarkan oleh personel Mako Satgas.
“In syaa Allah kedepan masih banyak program-program yang bersentuhan langsung dan bermanfaat bagi masyarakat kita khususnya di wilayah perbatasan dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat, mohon doanya,” pungkas Alumnus Akmil Magelang 2003 tersebut sambil tersenyum.
Sedangkan salah seorang warga Desa Asumanu Herman Bau yang juga petani jagung saat di wawancara menyampaikan sekitar 90 persen masyarakat Asumanu bekerja sebagai petani jagung dan selama ini para petani dalam merontok jagung dengan cara manual menggunakan tangan sehingga membutuhkan waktu lama dan bahkan merusak jari tangan.
“Dengan adanya bantuan dari Pos Asumanu yang membantu membuatkan mesin perontok jagung, masyarakat merasa terbantu dan sangat bermanfaat dalam efesiensi waktu,” terangnya.
Herman juga berharap agar kedepan masih ada lagi bantuan mesin perontok jagung untuk masyarakat Desa Asumanu yang rata-rata penduduknya petani jagung. (Tim Redaksi)