Hello sahabat Koperasi dan UMKM NTB, Program Jumat Salam dan Jumat Belondong kali ini menyasar ke Kelurahan Punia Kacamatan Mataram Kota Mataram. Program besutan Pj Gubernur NTB ini sebagai bentuk pelayanan yang sifatnya langsung turun kelapangan bersilaturrahim sekaligus menyerap aspirasi warga terkait situasi dan kondisi kelurahan setempat baik Pendidikan, Ekonomi, Budaya dan lain sebagainya.
Pagi tadi sekitar pukul 09.30 Wita rombongan Dinas Koperasi UKM NTB tiba di Kantor Kelurahan Punia Kecamatan Mataram Kota Mataram untuk melaksanakan Program Jumat Salanm, kebetulan saat itu sedang diadakannya Komunikasi Informasi dan Edukasi KIE Keluarga Beresiko Stunting Kelurahan Punia Kecamatan Mataram Tahun 2023 oleh DPPKB NTB.
Mewakili Kadiskop UKM NTB, Sekretaris H.Muhammad Fauzan,S.Ag,M.Pd saat berdiskusi dengan Lurah Punia mengatakan salah satu penyebab dari stunting adalah karna pernikahan dini atau pernikahan di usia muda, untuk itu kata Fauzan, untuk mencegah terjadinya pernikahan dini dengan cara memberikan mereka kesibukan.
“Apa kesibukannya, dengan membentuk UKM, bagaimana teknis pembentukan UKM, kami siap memberikan bantuan ke Pak Lurah dengan cara memberikan pelatihan pelatihan kepada mereka di UPTD Balatkop UKM NTB”. Ujar Sekdis
Sambung Sekdis, dengan diberikan kesibukan tentu para generasi milenial tidak akan terpikirkan untuk melakukan Pernikahan Dini.
Kepala UPTD Balatkop UKM NTB Drs. Dikdik Kusnandika, MM menjelaskan UPTD Balatkop UKM sebagai UPTD yang melatih Koperasi dan para pelaku UKM, semisal pelatihan Barista kepada para pelaku UKM.
” Jika ada para pelaku UKM di kelurahan Punia yang berminat untuk meningkatkan kompetensinya dibidang pangan, digital marketing, kami siap memfasilitasi baik pelatihan di daerah sendiri maupun ke luar daerah seperti Surabaya, Bali, Makasar dan bersertifikat nasional, diberikan pelatihan dan fasilitas secara gratis” Kata Dikdik
Sementara Lurah Punia lalu Suyudiningrat,S.STP mengatakan besar harapannya dengan adanya program Jumat Salam ini, dimana OPD diprovinsi bisa memahami kebutuhan kami dimasyarakat.
Untuk lebih detailnya kata Lalu Suyudi akan membuat laporan terkait apa saja persoalan persoalan yang di hadapi di kelurahan yang bisa disinergikan dan kerjakan Bersama dengan OPD provinsi, terlebih persoalan yang ada di kelurahan tentu tidak bisa diselesaikan sendiri, untungnya jika ada stimulan-stimulan atau dukungan dari OPD Proviinsi.
Lebih jauh Lalu Suyudi menjelaskan jumlah KK yang ada di Kelurahan Punia ini mencapai Delapan ribu lebih dengan struktur masyarakatnya yang bervariasi dari tifikal perkampungan, komplek termasuk banjar hindu, klasifikasinya bersifat heterogen. Ekonomi masyarakatnya pedagang, sebagian besar bergerak dibidang jasa.
“Alhamdulillah profesi atau pekerjaan masyarakat kita yang bergerak dibidang jasa, diangka miskin ekstrim kita se Kota Mataram tidak masuk dalam zona warning atau merah, walaupun masih ada warga kita satu atau dua orang yang masuk dalam miskin ekstrim. Untuk PAD dari serapan Pajak dan lain-lainnya Kelurahan Punia tergolong penyumbang cukup besar di Kota Mataram mencapai 90 persen”. Jelasnya
Lalu suyudi berharap dengan adanya Keimbangan atau kontribusi tersebut fasilitas-fasilitas yang ada di kelurahan untuk direpitalisasi apalagi fasilitas penunjang untuk meraih PAD.
Terkait dengan UKM yang ada di Kelurahan Punia, warganya sering mendapatkan pelatihan dari Dinas Koperasi UKM Kota Mataram seperti pelatihan Digital Marketing, Menjahit, Membuat Kue dan lain sebagainya.
Menyinggung keberadaan Koperasi di Kelurahan Punia, Lalu Suyudi mengatakan terdapat tiga koperasi yakni di Karang Timbal, Karang Kelayu dan Punia Jamak dan ketiga koperasi tersbut menjalakan sistim Konvensional. (Tim PPID Diskopp UKM NTB)