Sabtu lalu Kepala Bidang Kebudayaan Dikbud NTB bersama Kepala Seksi Cagar Budaya & Museum serta Kepala Seksi Kesenian & Tenaga Kebudayaan mengunjungi SMKN 1 Pringgarata. Kepala Sekolah dan para Guru dan sejumlah pelajar memperkenalkan kehebatan sekolah.
Dengan bangga mereka memperkenalkan hasil produksi hutan berupa Minyak Kayu Putih dan varietas tumbuhannya. Ada juga Briket Bambu dari hasil hutan masyarakat hingga jamuan minuman herbal dari berbagai varian tanaman obat-obatan.
Dalan perjalanan pulang dari sekolah yang berada di Kampung namun tidak kampungan itu Abu Macel mendengar berita radio yang mengabarkan akibat pandemi covid ini banyak yang meninggal.
Namun beda dengan Rumas Sakit Desa Nyelekit. Sejumlah pasien selalu meninggal di tempat tidur yang sama pada kamar yang sama dan selalu pada hari Jumat pagi, tanpa peduli umur, kelamin ataupun latar belakang kesehatan.
Hal ini sangat membingungkan para dokter. Beberapa bahkan berpikir bahwa hal tersebut ada hubungannya dengan supranatural. Mengapa selalu pada hari jumat dan pada tempat tidur yang sama?
Para dokter memutuskan untuk menuntaskan kasus ini dan menyelidiki penyebab dari beberapa kejadian ini.
Malam Jumat tiba, semua tegang menunggu kejadian buruk itu terulang kembali dan bersepakat untuk membuat jebakan dengan cara salah seorang diantaranya menyamar menjadi pasien.
Lalu terbaringlah sesorang diantaranya disana. Beberapa dokter dan pekerja medis lainnya sudah bersiap-siap memegang kayu, pentungan dan lainnya untuk mengantisipasi kemungkinan buruk yang terjadi.
Seiring waktu berputar hingga menjelang tengah malam dan tepat sebelum waktu keramat itu tiba, pintu kamar itu mulai terbuka.
Semua memusatkan perhatian, menahan nafas agar tak terdengar suara sedikitpun.
Tak lama kemudian dari balik pintu yang terbuka itu, masuklah Abu Bongoh yang menjadi cleaning service dan langsung mencabut kabel alat untuk bantuan pernafasan dari stop kontaknya lalu menggantinya dengan vacuum cleaner dan mulai membersihkan ruangan sesuai tugasnya.