Mataram – Mengantisipasi aksi teror yang terjadi di gereja Kathedral Makasar Sulawesi Selatan hari ini, Komandan Korem 162/WB Brigadir Jenderal TNI Ahmad Rizal Ramdhani, S.Sos. SH. M.Han., menginstruksikan kepada satuan Kodim jajarannya untuk meningkatkan keamanan dan kewaspadaan dengan menggelar patroli bersama TNI-Polri di setiap Gereja yang ada di wilayah masing-masing.
Hal itu dikatakan Danrem 162/WB disela-sela kegiatan patroli di Gereja GPIB jalan Bung Karno Mataram, Minggu (28/3/2021).
Menurut Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani, hal itu dilakukan sebagai langkah konkret untuk menjaga berbagai kemungkinan yang dapat terjadi di wilayah Nusa Tenggara Barat, terutama menjelang dan selama perayaan Paskah umat kristiani.
“Berikan rasa aman bagi saudara-saudara kita umat Nasrani melaksanakan ibadah dengan melakukan penebalan pengamanan ditempat ibadah khususnya Gereja,” ujar Jenderal Bintang Satu itu.
“Cek langsung kesiapan pengamanan, periksa setiap orang yang masuk ke Gereja untuk ibadah,” imbuhnya.
Ia juga meminta kepada para tokoh agama umat Kristiani baik Pastur, Romo maupun Pendeta untuk menyampaikan kepada seluruh umat Nasrani di NTB agar tetap tenang dan tidak panik, karena TNI Polri di NTB siap menjamin keamanan pelaksanaan kegiatan ibadah, apalagi menjelang perayaan hari Paskah.
Alumnus Akmil 1993 itu juga mengajak dan mengimbau seluruh masyarakat NTB untuk bersama-sama menjaga kebersamaan, keharmonisan dan kerukunan umat beragama, dengan harapan terciptanya rasa aman dan nyaman yang berdampak pada peningkatan perekonomian masyarakat di NTB.
“Mari kita jaga NTB ini agar tetap aman dan nyaman bagi masyarakat dengan tidak melihat suku, agama atau yang lainnya,” tandasnya.
Selain melaksanakan patroli keamanan di Gereja GPIB Mataram, patroli yang diikuti Dandim 1606/Lobar Kol Arm Gunawan dan Direktur Samapta Polda NTB Kombes Pol Frido Situmorang, juga dilakukan di beberapa gereja seperti Gereja Immacullata Samping Kodim 1606/Lobar Jalan Pejanggik Kota Mataram, Gereja Bethel Rock Jln jelantik Gosa Gebang Kota Mataram dan Gereja Santo Antonius Padua yang diterima oleh Pastur, Romo ataupun Pendeta masing-masing gereja.