Sangkep Beleq atau musyawarah besar masyarakat Sasak yang digelar Sabtu (17/12) sampai Ahad merumuskan strategi agar Sasak sebagai suku bangsa memberikan kontribusi eksternal lebih besar bagi daerah, bangsa dan negara.
Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat, Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah, Mpd yang dianugerahi penghargaan sebagai Tokoh Bini Sasak Bidang Pemerintahan menyampaikan bangga dan terimakasih kepada penggagas Sangkep Beleq V Majelis Adat Sasak (MAS) 2022 dengan tema”Peririq Bale Langgaq, Jagak Gubug Gempeng, Bine Dese Darat Gumi Paer Sasak” di BPSDM NTB.
Sekretaris Daerah yang juga tokoh Sasak, HL Gita Ariadi mengatakan, momentum Sangkep Beleq di hari ulang tahun NTB ke 64 menjadi refleksi diri terhadap perjalanan NTB yang didalamnya mayoritas Sasak dalam membangun daerah.
“Harus membangun rasa memiliki terhadap organisasi Masyarakat Adat Sasak sehingga melahirkan rasa bangga menjadi orang Sasak yang bertanggungjawab sebagai mayoritas dalam perubahan daerah yang lebih baik. Tak hanya berpikir tapi bertindak dan bekerja”, urai Miq Gita.
Senada dengan hal tersebut, tokoh MAS (Masyarakat Adat Sasak), HL Sajim Sastrawan mengatakan, rumusan yang akan dikerjakan sebagai strategi besar selama dua hari Sangkep Beleq diharapkan dapat membangkitkan semangat baru untuk berbuat bagi masyarakat Sasak dan daerah NTB yang dihuni pula oleh etnis dan agama berbeda.
Tak hanya itu, MAS berkolaborasi dengan Aliansi Masyarakat Sasak perantau di seluruh dunia berupaya membangun sinergi untuk masa depan Sasak dan peradabannya.
Selain dihadiri oleh tokoh tokoh sepuh Sasak, Sangkep Beleq juga mengundang orang Sasak perantauan se Indonesia dan luar negeri juga tokoh politik dan pemerintahan. (jm/ opeick)