Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr. Najamuddin Amy mengapresiasi Kepala Stasiun TVRI NTB membuat ‘meja kerja’ yang berbeda yaitu meja kerja dengan kearifan lokal, kecintaan pada budaya, membangkitkan adat istiadat yang semuanya itu ditampakkan dalam layar dan ditonton milenial sebagai generasi penerus.
“Ini dilakukan sebagai upaya jangan tercerabut dari akar adat istiadat Sasambo di NTB,” ujar Bang Najam sapaan akrab Kadis saat membuka secara resmi kegiatan Rapat Pola Acara yang diselenggarakan TVRI NTB, bertempat di Hotel Jayakarta, Lombok Barat (23/9).
Ditambahkan Bang Najam, Kepala Stasiun TVRI NTB berhasil mengkreasi filosofi terkait NTB boleh mendunia, tetapi NTB tetap menapakkan kakinya di bumi NTB.
“Generasi muda NTB itu, boleh saja melanglang buana tetapi harus diingat tapak kakinya itu jelas untuk NTB yang tulus memberikan pengabdian untuk kemajuan NTB,” tandasnya.
Dalam pada itu, dengan komitmen berkhidmat dengan kearifan lokal, TVRI menampilkan gaya elegan, banyak kearifan lokal yang bisa ditularkan dan bisa dihadirkan di dunia global.
“Maka dengan cara seperti itu, NTB bukan hanya menjadi milik bersama, tetapi menjadi harta karun dan milik dari dunia itu sendiri,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala TVRI NTB Saktiono Wahyujati mengatakan bahwa kegiatan dilaksanakan untuk meningkatkan kualitas acara di era transformasi digital.
“Fungsi publik bagaimana melayani informasi hiburan dan konten-konten kreatif mengacu pada potensi kearifan lokal yang ada di NTB,” ungkapnya.
Diharapkan informasi publik yang diberikan TVRI NTB, mencerminkan potensi wisata, budaya dan berbagai potensi kearifan lokal lainnya di NTB.
Selanjutnya, dilakukan penandatanganan bersama MoU antara TVRI NTB dengan Kepala Museum Negeri dan Ketua Majelis Adat Sasak. (san/kominfotikntb)