Dalam Rangka pelaksanaan Program Jumat Salam Provinsi NTB, Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB pada Tanggal 3 November 2023 mendapat penugasan untuk menjumpai dan menyerap aspirasi masyarakat Desa Batu Bangka Kecamatan Moyo Hilir Kabupaten Sumbawa. Tim Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB yang dipimpin oleh Kepala Dinas Koperasi UKM Ahmad Masyhuri, SH mengikuti
kegiatan yang diawali dengan senam bersama dan sosialisasi Jumat Salam di Kabupaten Sumbawa yang bertempat di Halaman Kantor Bupati Sumbawa oleh Penjabat Gubernur Drs. H.Lalu Gita Aryadi, MSi yang dihadiri ASN dan masyarakat kota Sumbawa.
Usai senam pagi bersama waktu sudah menunjukan pukul 09.00 wita. Matahari beranjak naik namun posisinya belum terlalu tinggi. Namun cuaca Sumbawa sudah mulai panas. Hal itu tidak menyurutkan langkah kami menuju Desa Bangka. Untungnya desa ini terhitung dekat dengan ibu kota Kabupaten Sumbawa. Dalam hitungan jarak hanya sekitar 10 km ke arah Timur Laut. Dalam hitungan waktu dibutuhkan waktu 20 menit menyusuri jalan kabupaten yang terhitung mulus (mantap).
Desa Batu Bangka yang secara administratip bagian dafi Kecamatan Moyo Hilir merpakan wilayah penyanggah atau hinterland kota Sumbawa Besar. Secara geografis desa ini
terletak dibagian hilir dari Daerah Irigasi Moyo.
Tim Jumat Salam di terima di Kantor Desa Batu Bangka oleh Kepala Desa H. Abdul Wahab pria kurus tinggi dan ramah. Pada kesempatan pak Kades juga didampingi oleh ketua TP. PKK Desa beserta jajaran dan perwakilan masyarakat.
Mengawali perjumpaan Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi NTB H. Ahmad Masyhuri, SH mewakili Pemerintah Provinsi menyampaikan apresiasi karna sudah diterima dengan baik, selanjutnya beliau menyampaikan hajat pertemuan ini intuk mengenal lebih mendalam potensi dan permasalahan yang dihadapi Desa Bangka, untuk dicarikan solusi secara kolaboratif oleh pemerintah pada semua level pemerintahan.
Dan pada kesempatan tsb disampaikan beberapa hal
1. Terkait pelaksanaan pemilu Tahun 2024 agar dapat terlaksana dengan lancar dan aman.
2. Menyampaikan data kemiskinan ekstrim, dari data ada 36 warga Desa Batu Bangka masuk dalam data kemiskinan.
Dan H.Abdul Wahab dengan bersemangat menyambut Tim Jumat Salam dan menyampaikan terima kasih kepada Tim yang telah mengunjungi Desa Batu Bangka. Beliau memaparkan Desa Batu Bangka adalah salah satu desa di Kecamatan Moyo Hilir yang terdiri dari 5 dusun dengan jumlah penduduk lebih kurang 2800 orang. Dengan mata pencarian utama di sektor pertanian dan peternakan, dan sebagian memiliki usaha tambahan sebagai nelayan tangkap dan budidaya.
Permasalahan yang dihadapi dengan luas lahan yang cukup luas tapi tidak didukung dengan sumber air, sehingga sebagian besar lahan ditanami hanya 1x dalam 1 tahun (tadah hujan). Luas lahan irigasi teknis 40 ha. Dan jumlah ternak sapi/kerbau/kuda lebih kurang 4000 ekor.
Demikian juga sumber air bersih pada musim kemarau pada beberapa dusun mendapat droping air bersih dengan mobil tanki.
Masyarakat mengharapkan sumur bor dapat diadakan di Desa.
Terkait data kemiskinan ekstrim, H. Abdul Wahab mengkonfirmasi bahwa nama nama yang tertera di data sudah tidak termasuk dalam kategori miskin semua nama sudah memiliki ternak dan penghasilan.
Dan ketua Tim Ahmad Masyhuri menanggapi bahwa persoalan air memang merupakan persoalan pada daerah daerah hilir, dan apa yang menjadi permasalahan dan aspirasi masyarakat menjadi catatan Tim Jumat Salam.
Selanjutnya dari konfirmasi kepala desa Ahmad Masyhuri menyampaikan agar desa melakukan up date data DTKS, agar nama nama yang tertera dalam masyarakat miskin dapat terhapus.
Setelah diskusi di kantor desa, Tim Jumat Salam bersama Kepala Desa dan jajaran meninjau areal persawahan dan peternakan sambil melanjutkan perjalanan ke Dusun Prajak.
Dusun Prajak merupakan salah satu dusun di Desa Batu Bangka yang berada di pesisir, dan langsung menghadap Teluk Saleh yang merupakan aquarium dunia.
Penduduk dusun Prajak pada umumnya bertani, dan pada waktu senggang menjadi nelayan. Dusun ini sudah ditetapkan menjadi daerah ekowisata, setiap tahunnya di dusun ini diadakan event Balap Sampan. Di sini terdapat rumah makan apung yang dikelola oleh Pokdakan Bunga Karang (kelompok budidaya ikan) yang pada Tahun 2019 di support oleh Pemerintah Provinsi melalui Dinas Kelautan Perikanan.
Dan disini juga telah terbentuk Pokmaswas (kelompok masyarakat pengawas perikanan) untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya kelautan dan perikanan.
Pada kesempatan ini, H. Abdul Wahab memperlihatkan kondisi tiang dermaga yang sudah mulai keropos. Dan Desa sudah menyampaikan proposal kepada pemerintah provinsi untuk dapat dilakukan perbaikan dermaga. Dan kepada ketua Tim Jumat Salam H. Abdul Wahab menitipkan kembali agar dermaga di Dusun Prajak mendapatkan perhatian Pemerintah Provin si.
Selanjutnya H. Abdul Wahab menginformasikan bahwa di Desa Batu Bangka terdapat sebuah pulau kecil nan eksotik dengan pasir putih dengan luas lebih kurang 2 ha dan belum mendapatkan sentuhan.
Tim juga mencoba kuliner khas Sumbawa yaitu singang dan sepat yang menjadi menu utama resto apung Bunga Karang. Menu dengan rasa yang asam segar cocok dengan cuaca Sumbawa yang cukup menyengat saat itu.
Tim Jumat Salam yang sudah siap dengan kain belondong tenun khas NTB selanjutnya melaksanakan shalat jumat di masjid Dusun Prajak, dan pada kesempatan ini ketua Tim Jumat Salam Ahmad Masyhuri menyampaikan kembali sosialisasi, berbincang dan berdiskusi dengan masyarakat di masjid setelah shalat jumat.
Menunggu selesai shalat jumat, tim jumat salam wanita dari pendamping koperasi dan pendamping ukm berdiskusi dengan ibu ketua PKK dan ibu ibu dari umkm tentang PIRT, dan sertifikat halal untuk produk yang dihasilkan di desa tersebut.
Tak terasa waktu terus berjalan, sampai akhirnya tim pun harus beranjak pulang menuju Kota Sumbawa Besar untuk mengikuti kegiatan berikutnya. Walaupun kunjungan ini terasa singkat namun banyak informasi yang penting untuk ditindak lanjuti menjadi kebijakan. Dengan segenap potensi dan masalahnya tak salah juga kami menyimpulkan Desa Batu Bangka merupakan mutiara terpendam di hinterland Sumbawa Besar. (Tim PPID Diskop UKM NTB)