Untuk menyamakan pola pikir atau mendset saat penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan (SAR), Kantor SAR Mataram menyelenggarakan rapat koordinasi (rakor) SAR dan penyusunan rencana kontigensi dan pelatihan potensi teknis pertolongan di ketinggian. hal ini diambil sebagai langkah antisipasi dan persiapan insan SAR menghadapi terjadinya kecelakaan atau bencana.
“Kegiatan semacam ini, tentu sangatlah penting dan strategis,” kata Asisten Administrasi Pemerintahan Umum dan Kesejahteraan Rakyat Setda Lombok Tengah Murdi AP., M.Si, saat membacakan sambutan dari Bupati Lombok Tengah dalam pembukaan acara tersebut, Senin (07/06) di Hotel Novotel Lombok Tengah.
Kuta Mandalika ditetapkan oleh pemerintah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Semakin dikenal dunia setelah ditetapkan sebagai destinasi pariwisata super prioritas dan akan memiliki sirkuit moto GP bertaraf internasional pada tahun 2022.
Menurutnya, pengembangan fasilitas pariwisata yang besar berpengaruh terhadap arus transportasi darat, laut, dan udara yang semakin meningkat. Sehingga menimbulkan kerawanan terjadinya kecelakaan kapal, pesawat dan kondisi membahayakan manusia.
Karena itu, pada kesempatan ini ia mengajak untuk lebih memantapkan koordinasi melalui peningkatan kemampuan organisasi, sumber daya manusia, manajemen serta sarana dan prasarana yang memadai.
“sehingga penyelenggaraan operasi pencarian dan pertolongan (SAR) dapat dilakukan dengan cepat, tepat dan berhasil,” ujarnya.
Direktur Bina Potensi Basarnas Mochamad Hernanto mengatakan tujuan kegiatan ini adalah untuk mempercepat respon time pelayanan SAR, meningkatkan koordinasi dan berkolaborasi antara instansi/organisasi, maupun organisasi non pemerintahan lainnya dalam memberikan rasa aman kepada masyarakat dan wisatawan khususnya di kabupaten Lombok Tengah.
“Melalui Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Mataram mengajak semua institusi bersatu padu untuk memberikan pelayanan SAR,” kata Mochamad Hernanto saat memberikan sambutan.
“semua itu, untuk membantu dan menyelamatkan saudara-saudara kita yang tertimpa kecelakaan di darat, perairan dan penerbangan, bencana, maupun kondisi yang membahayakan manusia,” imbuh Hernanto.
Hal senada juga disampaikan Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan SAR Kelas A Mataram Nanang Sigit Ph, dengan pelatihan potensi SAR ini untuk menyamakan persepsi dan sinergitas semua unsur potensi SAR tidak hanya dalam penanganan musibah pelayaran atau kecelakaan kapal di perairan mandalika, namun juga yang membahayakan manusia pada ketinggian.
Diharapkan dengan diselenggarakan kegiatan ini akan dapat meningkatkan kapabilitas potensi SAR melalui perencanaan dan penyusunan program-program kerja di masa yang akan datang, adanya peningkatkan kompetensi, pembuatan rencana kontijensi, diseminasi, dan ide-ide progresif di bidang SAR lainnya. (Asep Kontributor KM)