Lombok Barat, NTB – Selain memfokuskan kegiatan-kegiatan pencegahan gangguan kamtibmas pada malam hari, Team Puma 8 Kepolisian Resor (Polres) Lombok Barat, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB) juga aktif dalam mengantisipasi Gangguan kamtibmas ada tempat keramaian.
Dimana saat ini , Jajaran Polres Lombok Barat sedang gencar-gencarnya melakukan upaya pemberantasan premanisme, dan disiplin Prokes, maupun Potensi Kejahatan Lainnya.
Kepala Satuan (Kasat) Samapta Polres Lombok Barat AKP Bambang Indrat mengatakan, tempat keramaian juga berpotensi terjadinya Gangguan Kamtibmas, sehingga menjadi perhatian Jajarannya, Senin (14/6/2021).
“Seperti pusat perbelanjaan, dan tempat wisata selain antisipasi terkait penerapan Prokes, juga antisipasi terkait aksi premanisme, dan pencurian,” ujarnya.
Dengan dibukanya Kembali tempat wisata pasca libur lebaran, sehingga meningkatkan intensitas aktifitas Masyarakat khususnya ditempat wisata.
“Memastikan penerapan prokes secara ketat, dan pengawasan terhadap aksi premanisme, untuk kenyamanan pengunjung,” katanya.
Menurutnya, dengan memberikan rasa aman kepada Masyarakat, diharapkan semakin menarik wisatawan datang ke NTB, tentunya dengan penerapan prokes yang ketat.
“Diharap semakin membangun pariwisata khususnya di Lombok Barat, sehingga ini gencar kita lakukan, untuk kenyamanan Masyarakat,” pungkasnya.
Diawali menyasar di pusat-pusat perbelanjaan di Wilayah Senggigi, Anggota Tim Puma 8 Polres Lombok Barat melakukan kegiatan Patroli Dialogis, menyasar kepada para juru parkir.
“Memastikan tidak ada parkir liar, minimal memiliki rekomendasi secara resmi dari pihak terkait, untuk mencegah penyalahgunaan oleh pihak tertantu,” terangnya.
Hal ini bertujuan, bila terjadi sesuatu terkait ini, memastikan juru parkir juga bertanggung jawab dalam pengawasan dan keamanan pengunjung.
“Terutama kendaraan bermotor dan barang bawaan pengunjung, sangat berpotensi mengundang terjadinya aksi kejahatan,” tuturnya.
Demikian juga di Tempat Wisata di Senggigi, Tim Puma 8 Polres Lombok Barat menyambangi kelompok pemuda, melakukan pemeriksaan, menyasar kepada senjata tajam, maupun barang berbahaya lainnya.
“Dilakukan dengan mengedepankan cara persuasif humanis, dengan berdialog dan memberikan himbauan-himbauan terkait Kamtibmas dan disiplin Prokes,” lugasnya.
Dalam kegiatan pemeriksaan ini, tidak ditemukannya sajam, maupun barang berbahaya lainnya, namn terhadap pelanggaran Prokes, tetap dilakukan Tindakan.
“Pelanggaran prokes tetap kita tindak, melakukan peneguran untuk memberikan pemahaman, dimana saat ini masih dalam masa pandemic covid-19” tandasnya.