Sakra Barat, Lotim – Bahayanya paham radikalisme membuat stabilitas dan kedamaian suatu negara dapat terancam. Untuk menangkal pahan radikalisme termasuk menyikapi menurunnya nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan dewasa ini, DPD II Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Lombok Timur mengelar Dialog Kepemudaan Anti Radikalisme dengan tema “ Mewujudkan Pemuda Penerus Perjuangan Bangsa yang Berwawasan Kebangsaan Religius dan Anti Radikalisme” yang bertempat di Ruang Serbaguna Aula Kantor Camat Sakra Barat Sabtu, 28/08/2021.
Kegiatan tersebut menghadirkan 4 Narasumber yakni, Kapolres Lombok Timur atau pejabat yang mewakili, Kabid Pemberdayaan Pemuda Dispora Kabupaten Lombok Timur Saifuddin Zuhri, M.Pd, TGH. Gunawan Ruslan, Lc selaku Tokoh Agama dan Pakar Hukum Kabupaten Lombok Timur Sahnam, SH.
Hadir juga Ketua DPD KNPI Kabupaten Lombok Timur M. Habiburrohman, S.Pd, Kapolsek Sakra Barat Saeful Hadi dan Camat Sakra Barat Mahrup, S.Sos selaku tuan rumah.
Dialog yang dibuka oleh Camat Sakra Barat Mahrup, S.Sos tersebut diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars KNPI yang diikuti oleh puluhan Pemuda yang berasal dari 5 Kecamatan yakni, Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Keruak dan Jerowaro.
Ada 3 hal yang pokok pada tema yang kita angkat dalam Dialog Kepemudaan kali ini yaitu Kebangsaan, Religius dan Anti Radikalisme menjadi hal yang sangat penting bagaimana kita memiliki pemahaman yang mendalam tentang Radikalisme dan ini yang akan menjadi pembahasan selama hampir setengah hari bersama narasumber nantinya, Jelas Muhammad Ramli, M.Pd selaku ketua panitia penyelenggara sa’at menyampaikan pidato Laporannya.
Peria yang akrab disapa Ramli ini mewakili seluruh panitia mengucapkan ribuan terimakasih kepada semua tamu undangan, Panitia dan semua yang terlibat sehingga terlaksananya acara ini terutama kepada Camat Sakra Barat yang telah mendukung penuh kegiatan dialog ini selama hampir 7 hari membangun komunikasi dengan baik dan memberikan izin untuk melaksanakan acara di Aula Kantor Camat.
Kegiatan ini, lanjut Ramli diikuti oleh puluhan pemuda dan sasar 5 Kecamatan ( Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Keruak dan Jerowaro ). Ia berharap dengan adanya kegiatan dialog ini akan lahir pemuda yang berwawasan Kebagsaan yang menjadi penerus perjuangan bangsa Religius dan Anti Radikalisme.
Sementara itu, Ketua KNPI M. Habiburrohman, S.Pd dalam pidato sambutannya mengatakan, Generasi sekarang harus lebih produktif sebagai modal dalam membentuk generasi berwawasan luas, Nasionalis dan Berintegritas . konsep berbangsa dan bernegara sudah klear berdasarkan azas Undang-undang dasar 1945 pada pasal tentang Kenegaraan.
“Pemuda harus produktif baik secara ofline maupun online dan dikelola dengan baik dalam mengetahui informasi maka secara digitalisasi itu sudah sangat mendukung dalam terbentuknya generasi muda yang berwawasan dan berintegritas dalam memajukan bangsa”
Kita juga Sangat mengapresiasi dengan Visi dan Misi Kabupaten Lombok Timur yakni Adil, Sejahtera dan Aman. Jika ketiga hal tersebut terutama keamanan dilaksanakan dengan baik maka tujuan dari anti radikalisme tersebut secara perlahan tidak lagi buram sehingga keamanan akan bisa terwujud, Jelasnya.
Selanjutnya, Sebelum para pemateri memaparkan materinya ketua KNPI Lombok Timur M. Habiburrahman, S.Pd mengalungkan selempang sebagai penghargaan dan ucapan terimakasih kepada para pemateri dan tamu undangan yang diikuti alunan music sebagai penyemangat.
Dialog yang dikemas sederhana di masa pandemi Covid-19 tersebut juga tidak lepas dari penerapan Protokol kesehatan yang ketat dengan penerapan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) sebagai bagian dari cara pencegahan penularan Covid-19 yang masih belum berakhir.
Pemateri pertama yang menyampaikan materinya dalam kesempatan tersebut adalah TGH. Gunawan Ruslan, Lc pengasuh Pondok Pesantren Dhia’ul Fikri Desa Sukarara Kecamatan Sakra Barat yang menyampaikan tentang 3 hal terkait radikalisme yakni, Perspektif kearifan lokal terhadap radikalisme, kajian referensi agama terkait dengan radikalisme dan refleksi sejarah terkait dengan upaya penanganan radikalisme yang kompetibel dengan masa sekarang ini di depan para peserta dialog yang tujuannya mencegah paham radikalisme di kalangan pemuda bisa menyebar luas.
Kabid Pemberdayaan Pemuda Dispora Kabupaten Lombok Timur Saifuddin Zuhri, M.Pd menjadi pemateri kedua yang menyampaikan tentang Penyelenggaraan Visi Aman pada perspektif kepemudaan untuk penyelenggaraan kenyamanan dan keamanan dalam bernegara yang mengintegrasikan nilai nilai Pancasila, Praktik lokal kepemudaan terhadap upaya penanganan radikalisme dan rekomendasi dari pihak lain untuk pengembangan partisipasi pemuda dalam mewujudkan keamanan dan ketertiban dalam berbangsa dan bernegara.
Penyampaian materi yang ketiga disampaikan oleh pejabat kepolisian Lotim yang ditunjuk yang membahas tentang Upaya melakukan pengayoman terhadap masyarakat dan supremasi hukum terhadap paham radikalisme dan deradikalisasi terutama di kalangan para pemuda.
Dalam pemaparan materinya pejabat yang mewakili Kapolres tersebut juga membahas Beberapa faktor yang dapat memicu terjadinya radikalisme, seperti fanatisme yang berlebihan, Ideologi, ekonomi, politik, budaya dan juga kesenjangan sosial. Perbedaan penafsiran terhadap suatu hal akan berdampak buruk bagi kedamaian masyarakat.
Radikalisme sebagai paham atau aliran yang radikal dalam politik, paham atau aliran yang menginginkan perubahan atau pembaharuan sosial dan politik dengan cara kekerasan, sikap ekstrim dalam suatu aliran politik. Radikalisme dapat tumbuh dan berkembang karena berbagai factor seperti faktor pemikiran, ekonomi, politik, soSial, psikologis dan pendidikan.
Setelah pemaparan yang disampaikan pemateri, peserta diberikan kesempatan menyampaikan beberapa pertanyaan sesuai tema dan apa yang sudah disampikan para pemateri.
Panitia juga dalam kesempatan tersebut memberikan Durprise untuk 2 orang penanya masing-masing berupa 6 GB kuota internet sebagai bentuk penghargaan kepada para peserta atas partisipasinya mengikuti kegiatan dialog kepemudaan dan memberikan Sertifikat kepada peserta.