Narmada, Diskominfotik. Turut hadir dalam kegiatan Kepala Kanwil Bank Indonesia Provinsi NTB Heru Saptaji, Kepala Cabang BNI 46 Kota Mataram Eni Sujiati, Kepala Bapenda Lombok Barat Suparlan, Kepala Bappeda Lombok Barat H Ahmad Saikhu, Para Asisten Daerah Lombok Barat, Forkopimda Lingkup Lombok Barat, tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Kepala Kanwil Bank Indonesia Prov. NTB menyampaikan bahwa QRIS dibuat dengan tujuan untuk memperkuat kedaulatan perekonomian Indonesia dikala maraknya cara pembayaran dengan menggunakan media gadget saat ini.
“Masa sekarang dan masa depan adalah era digital dan kita tidak bisa ditengah pandemi yang entah sampai kapan kita hanya mengandalkan pasar dengan tatap muka, tetapi harus membuat pasar menjadi virtual dan dipaksa masuk ke dalam UMKM kita dan Alhamdulillah kita sekarang memiliki hampir 200 UMKM yang sudah memasuki pasar virtual yang bahkan sebagian telah eksport.” Jelasnya.
Kepala Bapenda Lombok Barat melaporkan bahwa percepatan digitalisasi daerah telah tercantum didalam Keputusan Bupati Nomor 401/110.3/BAPENDA/2021 Tentang pembentukan tim percepatan perluasan digitalisasi daerah.
“Alhamdulillah dalam mewujudkan hal tersebut, Lombok Barat telah melaksanakan kerjasama dengan Bank BNI 46 dalam menyemarakan program Smart City serta Beriuq to Digital di Lombok Barat.” Terangnya.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini potensi pasar di Lombok Barat ialah sebanyak 28 pasar dengan 5 pasar tipe A dan 23 pasar tipe B. Jumlah keseluruhan pedagang di Kabupaten Lombok Barat berjumlah 2.840 orang dan untuk Pasar Narmada sendiri sebanyak 617 orang.
Eni Sujiati selaku Kepala Cabang Bank BNI 46 mengatakan bahwa kegiatan digitalisasi di Lombok Barat telah dimulai sejak 21 Juni lalu yang dimana merupakan retribusi pasar di Pasar Narmada. Adapun yang dimaksud dari retribusi pasar ialah pedagang yang melakukan proses pembayaran lapak untuk harian maupun bulanan dengan menggunakan mesin EDC berbasis TapCash.
“Alhamdulillah kami bersama Bank Indonesia dalam melaksanakan digitalisasi di Pasar telah mengakusisi sebanyak 634 QRIS di Pasar Narmada.” Tambahnya.
Bupati Lombok Barat menyambut dengan baik hal-hal yang telah disampaikan oleh Kepala Kanwil Bank Indonesia Prov. NTB dan ia meminta kepada seluruh asisten daerah untuk membentuk tim pembentukan dan perluasan digitalisasi daerah pada awal tahun sehingga akan ada yang mengawal dan memastikan program ini tetap berjalan.
“Mengapa kita harus digitalisasi? Selain karena untuk memperkuat ekonomi negara Indonesia, dengan adanya digitalisasi juga dapat mempermudahkan kita. Contohnya adalah ketika kita pergi ke luar negeri atau daerah dan kita ingin membawa uang sebanyak 100 Juta tentunya akan membuat koper kita penuh. Nah dengan adanya digitalisasi inilah dapat meminimalisir media penyimpanan uang kita dan tentunya penggunaan yang mudah.” Jelasnya.
H. Fauzan Khalid juga menyampaikan bahwa dalam waktu dekat digitalisasi pasar akan diperluas hingga di beberapa pasar yang ada di Lombok Barat. Selain pasar, tentunya daerah wisata serta parkir akan berpotensi untuk dijadikan digitalisasi juga.
(Diskominfotik/Fiyan/Juan/Dhea).