Silsilah Keluarga Ruwet

Penerimaan Peserta Didik Baru 2021 segera dimulai. Dikbud NTB telah mempublikasikan dan mengumumkan syarat dan ketentuan. Ada jalur prestasi, jalur Zonasi, Afirmasi, Perpindahan Orang Tua. Semua itu disiapkan melalui online.

Ketentuan ini harus dibarengi dengan melengkapi persyaratan lain, salah satunya adalah Kartu Keluarga. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan keberadaan siswa, tenpat tinggal dan silsilah dalam keluarga dan inilah yang membuat Abu Mardut kebingungan.

“Pasalnya, sejak masuk Sekolah Menengah Pertama, anak gadisnya dititip dan tinggal bersama ayah kandungnya karena ia harus menjadi pekerja migran di luar negeri. Dan saat ini status anak Abu Mardut yang tinggal di rumah ayahnya itu mengalami kesulitan dalam menuliskannya di Kartu Keluarga.” Cerita Abu Bongoh.

“Kan tinggal mengisi sebagai cucu saja dalam kolom Hubungan Dengan Kepala Keluarga.” Sahut Guru Dolle.

“Masalahnya memang tidak sederhana, meski ini hanya persoalan sebutan dalam silsilah keluarga. Ia kan dulu menikah dengan seorang janda yang telah memiliki anak gadis.” Kata Abu Bongoh.

“Menikah dengan janda yang telah punya anak itu kan soal biasa, apanya yang bingung?” Sela Guru Dolle.

“Justru disinilah masalahnya, anak gadis yang sekaligus menjadi anak tirinya itu telah dinikahi oleh ayah kandung si Mardut. Secara otomatis anak tirinya menjadi ibu tirinya. Dan ayahnya menjadi menantunya. Terlebih lagi setelah anak si Mardud lahir. Anak kandungnya sekaligus sebagai Saudara Tiri ayahnya, menjadi Paman Tirinya dan merangkap sebagai saudara laki-lakinya. bingung kan?” Kata Bongoh.

Guru Dolle mulai mengerutkan alisnya kebingungan dengan cerita Abu Bongoh.

“Dan saat ini, Istri ayahnya telah mempunyai anak, membuat semakin ruwet saja sebutannya. Sebab anak ayahnya sekaligus menjadi cucunya karena isteri ayahnya itu adalah anak tirinya. Dan Istri si Mardud sekarang adalah Ibu dari Ibu Tirinya. Lebih jauh lagi isteri si Mardud sekaligus adalah Neneknya. Jika istrinya adalah neneknya, maka Mardud adalah cucu dari dirinya sendiri.” Kata Bongoh menambah keruwetan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *