Sejumlah pengguna jalan mengeluhkan bau menyengat dari tumpukan sampah di pinggir jalan Desa Rensing Bat jurusan Menuntut Desa Rensing tepatnya di Ladang Tanak Kaken.
Tumpukan sampah itu terhampar di tepi jalan. Tumpukan sampah tersebut berasal dari warga yang membuang sampah sembarangan yang dulunya bermula dari sebelah timur yang dialihkan ke sebelah barat saat proses pengaspalan jalan.
Sampah yang dibuang ada yang menggunakan karung, kantung plastik ada juga yang bercecer sampai ke tengah jalan raya, aneka sampah organik dan anorganik bercampur dan sangat sulit dipilah. Tak heran bila muncul bau menyengat. Lalat hijau beterbangan diatas tumpukan sampah, suaranya bergemuruh, apalagi usai hujan turun lalat semakin banyak yang terkadang menempel di baju manakala melintas dengan berjalan kaki.
Zulaiha, Warga Dusun Tampih desa Rensing kepada Kampung Media yang kebetulan sawahnya berada sangat dengan dengan tempat pembuangan sampah tersebut menuturkan, Tiap pagi saya berada di sawah dan melewati tempat pembuangan sampah tersebut, bau menyegat menusuk ke hidung, sampah juga menutupi sebagian jalan raya, ketika hujan datang air dari tumpukan sampah tersebut akan mengalir ke tengah jalan yang kebetulan tempatnya agak menanjak, air akan mengalir ke bagian hilir irigasi dan di tengah jalan raya sehingga pejalan kaki dan pengendara motor harus berhati-hati jika tidak akan terpeleset dengan licinnya jalan aspal yang basah oleh air sampah.
Nurman, Warga Dusun Rensing Bat juga menuturkan hal yang sama, keberadaan sampah yang berserakan tersebut sangat mengganggu para pejalan kaki dan pengendara, disamping baunya yang menyengat, lalat juga banyak menempel di baju saat melewati jalan ditempat pembuangan sampah tersebut.
Ia berharap, Pemerintah desa mencarikan solusi mengatasi sampah yang semakin banyak menumpuk sampai menutupi badan jalan, sekurangnya mengurangi agar kami yang sering melewati tempat tersebut tidak terganggu dengan bau dan air sampah yang mengalir ke tengah jalan.
Sementara itu, Kepala Wilayah Rensing Bat saat M.Yasin sa’at di dihubungi Jum’at, (07/01) mengatakan, Dalam waktu dekat, ditempat tersebut akan dibangun tempat pengolahan sampah TPS 3 R sebagai solusi menghindari tumpukan sampah, Masyarakat ke depan akan bisa bernapas lega jika TPS 3 R tersebut benar-benar bisa terealisasi.
“Keberadaan tumpukan sampah tersebut bukan saja berasal dari warga desa Rensing Bat akan tetapi warga luar desa yang sengaja datang membuang sampah di sana, ini akibat tidak adanya TPS di desanya terutama desa tetangga”, sambungnya.
Jadi, kata dia, untuk sementara biarkan saja sembari menunggu program TPS 3 R tersebut dibangun, untuk sementara kita hanya bisa mensterilkan tempat tersebut agar tidak sampai menutupi badan jalan agar tidak mengganggu pengguna jalan.
Sebelum ini, pihaknya sudah sering membakar sampah tersebut jika cuaca sedang panas sebagai upaya mengurangi tumpukan, karena musim hujan sekarang ini kami tidak bisa melakukan pembakaran, begitu juga himbauan ke masyarakat luar agar tidak membuang sampahnya ke sini, namun himbauan itu berlaku hanya beberapa minggu, ujarnya.