Gelaran Pertamina Grand Prix of Indonesia atau MotoGP Mandalika 2022, membawa berkah bagi pelaku UMKM. Pasalnya, selain keuntungan mereka mengaku senang dengan adanya event dunia ini.
Pelaku UMKM yang bergerak disektor kuliner, Baiq Irma asal Lombok Tengah, mengaku usahanya menjadi laris dan hidup dengan adanya event MotoGP di Mandalika.
“Saya senang adanya event MotoGP di Mandalika, usaha kami laris dan terus berproduksi,”kata Irma, Minggu (20/3/2022) di bazar UMKM Parkir Barat (PB) Mandalika Lombok Tengah.
Pemilik UMKM “Dapur Nanet” mengaku berbagai kemudahan yang telah diberikan oleh pemerintah, sangat membantu usahanya.
“Kami diberikan kemudahan, stand untuk berjualan ini gratis oleh Pemda Loteng,” kata alumni Unram ini.
Selain kemudahan yang diberikan berupa stand sebanyak 44 stand di lokasi Parkir Barat (PB) dan 20 stand lokasi Parkir Timur (PT), UMKM juga dibekali dengan pelatihan untuk menghasilkan produk yang sehat, menarik dan bercita rasa.
“Pemerintah Provinsi NTB, Pemda Loteng dan Kementerian, sering mengundang untuk membimbing kami dengan pelatihan. Termasuk mengkurasi produk-produk UMKM,” tambah Irma.
UMKM “Dapur Nanet” miliknya menjual beberapa kuliner, seperti nasi lalapan, ayam geprek, es jeruk, nasi ayam merangkat.
Selain itu, Irma mengaku bahwa, hari pertama dan kedua perhelatan MotoGP keuntungan yang ia dapat hingga dua kali lipat, disbanding hari biasanya.
Ia berharap kegiatan serupa tidak hanya diselenggarakan dua atau 3 kali setahun. Namun secara rutin dua hingga tiga bulan sekali.
“Terima kasih sebanyak banyaknya, Presiden Jokowi, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Bupati Lombok Tengah, karena telah membangun Lombok Tengah sehingga mendunia,”ucapnya.
Hal yang sama disampaikan salahsatu pemilik UMKM dibawah asuhan IPEMI Loteng, Baiq Komariah, bahwa adanya event MotoGP telah mendatangkan berkah bagi pelaku UMKM.
Produk miliknya, Sate Pusut Ayam Mandiri, dalam sehari bisa terjual hingga 500 kotak. Tidak seperti biasanya, apalagi saat pandemi Covid-19, usahnya tidak banyak berproduksi.
“Sate Pusut Ayam Mandiri kami buat sendiri, karena merupakan makanan khas Sasak Lombok, maka banyak yang meminatinya, dalam sehari bisa 500 kotak lebih terjual,”kata Komariah.
Ia berharap pemerintah provinsi NTB, Lombok Tengah dan Pusat, mengadakan acara seperti ini secara terus menerus, agar para pelaku UMKM terus berproduksi dan menggeliatkan ekonomi masyarakat. (edy/aff/opic/diskominfotikntb)