Sejak issue Selamatkan Palestina ramai dibicarakan, secara diam-diam Guru Dolle dan Abu Bongoh telah berada disana membantu perjuangan rakyat Palestina yang dizalimi, dibantai dan dibunuh oleh Israel.
Tiap hari tiap hari Guru Dolle dan Abu Bongoh melewati jalur Gaza yang selalu menjadi daerah pertempuran itu. Keduanya menggunakan sepeda dan membawa sekarung pasir. Tentara perbatasan memeriksa kedua warga Desa Nyelekit ini.
“Apa yang kalian bawa itu?” tanya tentara Israel dengan penuh selidik, karena dikhawatirkan membawa barang selundupan.
“Silakan periksa saja,” kata Dolle percaya diri. Kemudian Tentara Israel memeriksa karung tersebut dan isinya adalah pasir. Sang tentara akhirnya memberikan jalan untuk Guru Dolle dan Abu Bongoh.
Hari-hari terus berlangsung dan tiap hari Guru Dolle dan Abu Bongoh selalu mengendarai sepeda dan membawa sekarung pasir di boncengan. Hal ini membuat tentara Israel heran namun ia tak menemukan apa-apa kecuali sekarung pasir.
Suatu ketika saat istirahat di warung kopi, Tentara Israel mendatangi Guru Dolle dan Abu Bongoh.
“Kalian terus terang saja, sekaligus menjawab keheranan saya selama ini. Apa yang kalian selundupkan setiap lewat di perbatasan” kata Tentara Israel.
“Tuan lihat sendiri kan?” jawab Dolle sambil menyeruput Kopi Tambora yang dibawa sebagai sangu.
“Ya, saya tahu, saya hanya melihat kalian membawa sekarung pasir pada boncengan sepeda, tapi saya tak percaya kalau kalian tak menyelundupkan sesuatu. Katakan saja sejujurnya, sesungguhnya apa yang kalian selundupkan”, kata Tentara Israel penasaran.
“Saya akan beritahu Tuan, tapi Tuan janji tak akan marah ya!!” kata Dolle.
“Ya saya janji tidak akan marah bahkan tidak akan menangkap kalian, meskipun nanti kalian terbukti menyelundupkan sesuatu. Ayo katakan, apa yang kalian selundupkan?” kata Tentara Israel tak tahan.
“Yang saya selundupkan adalah sepeda Pak,” jawab Dolle tersenyum.