Mataram – Minat para orangtua untuk memasukkan anaknya ke Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor tiap tahun membludak, namun sesuai dengan aturan pemerintah sendiri, sekolah hanya diperbolehkan menerima 3 kelas dengan masing-masing kelas diisi oleh 30-36 orang siswa. Hal ini di konfirmasi oleh SMK Negeri 2 Praya Tengah yang memiliki mata pelajaran unggulan yaitu TBSM Honda.
SMKN 2 Praya yang beralamatkan di jalan Pejanggaik No 09 Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah ini memiliki 7 kompetisi keahlian diantaranya desain pemodelan dan informasi bangunan, Teknik pengelasan, Teknik kendaraan ringan otomotif, Teknik dan bisnis sepeda motor, Teknik audio video, dan Teknik elektronika industri.
Saat ini jumlah siswa di SMKN 2 Praya Tengah sebanyak 826 siswa sedangkan yang mengikuti TBSM Honda sebanyak 216 siswa yang dibagi dalam 6 kelas. Sekolah ini pun menjadi unggulan dengan akreditasi A. Segudang prestasi juga kerap disabet oleh sekolah, guru dan siswa dalam beragam perlombaan seperti LKS pada tingkat Provinsi.
Zainudin,S.Pd selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Praya mengakui meningkatnya anak ingin masuk ke sekolah SMK khususnya di TBSM karena dipicu dengan adanya Sirkuit Mandalika yang berada di Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika. “Menurut anak-anak, menjadi tenaga mekanik itu adalah kren dan milenial,” ungkap Zainudin sambil berbincang ringan bersama tim.
Lebih jauh Zainudin mengatakan terkait dengan kurikulum di SMK Negeri 2 Praya Tengah, sejak kerjasama pada tahun 2017 lalu, dimulai penyelarasan kurikulum dari sekolah dengan Astra Motor. Dalam per-semester sebanyak 50 jam pelajaran dengan tenaga pengajar dari sekolah SMKN 2 Praya sendiri maupun guru tamu yang didatangkan dari Astra Motor. Untuk menunjang jalannya Kurikulum TBSM, dukungan peralatan di suport dari PT Astra Motor dan disediakan anggaran dari DAK (Dana Alokasi Khusus).
Untuk memenuhi 50 jam pelajaran dalam satu semester Zainudin mengatakan, kurikulum TBSM Honda yang diajarkan sebanyak tujuh macam mata pelajaran terdiri dari Gambar Teknik Otomotif, Teknologi Dasar Otomotif, Pekerjaan Dasar Teknik Otomotif, Pemeliharaan Mesin Sepeda Motor, Pemeliharaan Sasis Sepeda Motor, Pemeliharaan Listrik Sepeda Motor dan Produk Kreatif dan Kewirausahaan.
Selama masa Covid-19, SMKN 2 Praya Tengah menerapkan pembelajaran sistem online, selain zoom meeting juga memanfaatkan pembelajaran lewat medsos yakni whastapp, sedangkan untuk praktiknya sendiri tetap dilakukan secara offline namun dibatasi jumlah siswanya.
Sementara untuk meningkatkan keahlian para guru dan siswa di bidang otomotif, sambung Zainudin, juga diadakan training mulai dari level satu hingga level tiga disejumlah bengkel Astra Motor yang tersebar di Lombok Tengah. Selain itu ada juga yang dikirim ke Astra Honda Motor Jakarta untuk mengikuti Diklat.
Pada tahun 2017 SMKN 2 Praya Tengah dalam mata pelajaran TBSM sudah masuk ke Great A yang artinya segala bentuk persyaratan yang telah diberikan oleh Astra Honda Motor (AHM) sudah terpenuhi seperti kelengakapan peralatan dan memiliki area service sebanyak 6 fit.
“Sebenarnya kerjasama sejak tahun 2015 namun masih sifatnya binaan. Setelah lulus Tempat Uji Kompetensi (TUK) dan menerima sertifikat great A SMKN 2 Praya Tengah layak sebagai tempat ujian kompetensi,” Ujar Zainudin.
Untuk mendata lulusan dari SMKN 2 Praya Tengah, pihak sekolah melakukan pendataan online dengan menggunakan google form. Diketahui sekitar 10 persennya telah membuka usaha bengkel sendiri maupun yang telah menjadi tenaga mekanik di beberapa Bengkel Astra Motor yang tersebar di Lombok Tengah. Belum lagi yang tidak mengisi google form bisa dikatakan lebih dari 10 persen sudah bisa mandiri dan menjadi tenaga mekanik di Bengkel Astra Motor.
Kepala Program Study Otomotif SMKN 2 Praya Tengah Junaidi, S.Pdt, dalam praktik atau service kendaraan harus menggunakan target waktu pengerjaan seperti service Continous Variable Transmission (CVT) yang membutuhkan waktu sekitar 30 menit, noken, timing atau pengapian sekitar 1 jam, injeksi 15 menit.
Sementara untuk mensuport para siswa TBSM, Junaidi mengatakan pihak sekolah akan mengembangkan kurikulum melalui Teknologi Keyless, pengembangan atau penambahan satu lagi Lab standar Astra Motor dan memastikan berjalannya program Tefa (Teaching Factory) pembelajaran berbasis industry kerjasama dengan Main Dealer Astra Motor. (Tim KM Lombok Tengah)