Jalan di Desa Nyelekit sudah mulus dan masuk kategori Jalan Mantap. Akses transportasi berjalan lancar. Pedagang Desa makin mudah membawa hasil kebun menuju kota.
Di sisi lain para pengguna kendaraan Bermotor justru menikmatinya dengan melaju kencang yang mengakibatkan kehawatiran terjadi kecelakaan.
Oleh Pak Kades, sudah bebrapa kali dipasang rambu peringatan dengan membuat tulisan dengan berbagai kalimat larangan tetap tak diperhatikan.
“PELAN-PELAN, BANYAK ANAK-ANAK” begitu kalimat larangan dipasang, namun tetap saja pengendara ngebut.
Kemudian ditulis lagi “JANGAN NGEBUT, BANYAK PERJALANAN KAMI” ternyata kalimat itu tak berpengaruh dan tetap pengendara melaju dengan kecepatan tinggi.
Setelah Abu Bongoh memasang kalimat larangan, seketika itu semua pengendara menjalankan kendaraannya dengan sangat lamban. Bahkan pemilik Mobilpun membuka kaca jendela.
Pengguna jalan benar-benar patuh dengan Rambu yang ditulis Bongoh. Mereka menggunakan jalan seperti saat pawai tujubelasan.
Kalimat Larangan itu berbunyi “HARAP PELAN-PELAN. ADA WANITA MANDI”